Ribuan migran Honduras mengejar mimpi ke Amerika Serikat. (AP/Sandra Sebastian)
|
(CAKAPLAH) - Badan Imigrasi resmi Guatemala melaporkan ribuan orang meninggalkan Honduras menuju Amerika Serikat untuk mengejar kehidupan yang lebih baik di bawah kepemimpinan Presiden terpilih Joe Biden.
Juru Bicara Badan Imigrasi Guatemala, Alejandra Mena, memperkirakan sekitar 7.000 hingga 8.000 migran dari Honduras telah melewati perbatasannya menuju AS sejak Jumat (15/1).
Dilansir CNN, mereka berniat bergabung dengan kelompok migran lainnya di AS untuk menyelamatkan diri dari kemiskinan dan kekerasan yang sejak akhir tahun lalu kian memburuk akibat pandemi virus corona.
Tapi pejabat Komisioner Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS Mark Morgan memperingatkan mereka melalui pesan singkat untuk tidak membuang waktu jauh-jauh datang ke AS.
"Perjalanan itu membahayakan Anda dan membahayakan nyawa serta kesehatan orang-orang di AS dan negara-negara kawasan melalui potensi penyebaran Covid-19," ujarnya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari France24.
Ia menegaskan, komitmen AS terhadap "supremasi hukum dan kesehatan masyarakat" tidak dipengaruhi oleh perubahan dalam pemerintahan.
Kemudian para migran tidak akan diizinkan memasuki wilayah dengan melanggar kedaulatan nasional dan hukum imigrasi.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu (16/1), Kementerian Luar Negeri Guatemala mendesak pihak berwenang Honduras untuk berupaya lebih keras menahan migrasi besar-besaran penduduknya.
Meskipun tidak menanggapi secara langsung permintaan Guatemala, Institut Migrasi Nasional di Honduras melalui media sosial mengatakan pihaknya telah memperkuat tiga titik perbatasan antara kedua negara dengan dijaga oleh pengawas imigrasi.
Sebuah video yang diambil oleh CNN pada Sabtu memperlihatkan sekelompok besar massa melewati barisan tentara Guatemala untuk mendapatkan akses ke jalan raya yang menuju ke Meksiko. Pihak berwenang setempat memperkirakan hampir 3.500 orang berhasil melewati penjagaan.
Oktober lalu, karavan migran besar pertama juga menuju AS sejak awal pandemi Covid-19, meninggalkan San Pedro Sula, Honduras. Sekitar 1.500 hingga 2.800 orang menyeberang ke Guatemala saat itu.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |