JAKARTA (CAKAPLAH) - Terkait mencuatnya isu tentang ancaman kudeta di Partai Demokrat yang diungkapkan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mendapat respon dari berbagai pihak termasuk Denny Siregar yang meminta putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu untuk belajar menjadi lelaki seutuhnya.
"Berantem sendiri, ribut-ribut sendiri, mau kudeta-kudetaan sendiri, bikin suratnya ke Jokowi. AHY mending belajar dulu deh jadi laki-laki. Sebelum mimpi jadi pemimpin negeri," kata Denny Siregar melalui akun Twitternya, Selasa (2/2/2021).
Menurut Denny Siregar, isu kudeta itu adalah sesuatu yang dirancang sendiri oleh AHY. Terlebih lagi dengan pernyataan dari AHY yang mengkait-kaitkan hal itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pihak turut merestui gerakan kudeta itu.
"Kalau Pak Jokowi mau kudeta partai, adalah banyak list partai-partai besar yang bisa beliau ambil dan lebih menguntungkan. PDI-Perjuangan, Gerindra, Golkar. Ngapain kudeta Partai Demokrat, tahun 2024 nanti juga habis sendiri," lanjut Denny.
Sebelumnya diberitakan, AHY menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna melakukan konfirmasi. Karena mengendus adanya gerakan perebutan paksa (Kudeta) kepemimpinan Partai Demokrat. Dengan melibatkan pejabat tinggi pemerintahan di lingkungan istana.
"Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan
eksistensi Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021).
Gerakan kudeta itu, dikatakan AHY diotaki oleh gabungan 5 orang pelaku yang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu. Serta 1 orang non kader partai yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," lanjut AHY.**