Agus Harimurti Yudhoyono
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Mantan Juru Bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersikap dewasa dalam menyikapi isu kudeta kepemimpinannya di partai tersebut.
"Saya minta AHY jangan childish, jangan kekanak-kanakan, jangan apa-apa ngadu ke Pak Joko Widodo. Jangan apa-apa lapor ke beliau," kata Ruhut, kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Menurut Ruhut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai kepala negara memiliki tugas yang begitu berat dalam mengatasi pandemi Covid-19. Untuk itu, ia meminta agar tidak menyeret Presiden Jokowi dalam persoalan internal partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
"Kasihan beliau sudah banyak yang beliau tangani, termasuk pandemi virus Corona," tegas Ruhut.
Di mata Ruhut, lingkaran AHY di Partai Demokrat saat ini terbilang baru. Menurutnya, banyak kader yang tidak mengetahui sejarah berdirinya partai penguasa era SBY tersebut.
"Jadi orang baru nggak tahu sejarahnya Demokrat. Bagaimana kita patungan pada waktu itu, jadi ini mereka nggak tahu, tahu nikmatnya aja, mempertahankan itu tidak mudah," tegasnya.
Sebelumnya AHY, menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) guna melakukan konfirmasi karena mengendus adanya gerakan perebutan paksa (Kudeta) kepemimpinan Partai Demokrat dengan melibatkan pejabat tinggi pemerintahan di lingkungan istana.
"Yaitu tentang adanya gerakan politik yang mengarah pada upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, yang tentu mengancam kedaulatan dan eksistensi Partai Demokrat," kata AHY dalam konferensi pers di DPP Partai Demokrat, Senin (1/2/2021).
Gerakan kudeta itu, dikatakan AHY diotaki oleh gabungan 5 orang pelaku yang terdiri dari 1 kader Demokrat aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, karena menjalani hukuman akibat korupsi, dan 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu. Serta 1 orang non kader partai yang merupakan pejabat tinggi pemerintahan.
"Karena itu, tadi pagi, saya telah mengirimkan surat secara resmi kepada Yang Terhormat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mendapatkan konfirmasi dan klarifikasi dari beliau terkait kebenaran berita yang kami dapatkan ini," lanjut AHY.***