Ilustrasi Ekspor Impor.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Riau pada Bulan Desember 2020 mencapai US$ 1,50 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 5,06 persen dibanding ekspor Bulan November 2020 sebesar US$ 1,43 miliar.
"Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor migas sebesar 142,68 persen. Meskipun ekspor non migas menurun sebesar 0,28 persen. Ekspor migas dari US$ 53,39 juta pada Bulan November 2020 naik menjadi US$ 129,56 juta pada Bulan Desember 2020, sebaliknya ekspor non migas dari US$ 1,38 miliar pada Bulan November 2020 turun menjadi US$ 1,37 miliar pada Bulan Desember 2020," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Kamis (4/2/2020).
Ia mengatakan selama Januari-Desember 2020, nilai ekspor Riau mengalami kenaikan sebesar 11,31 persen dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang disebabkan oleh naiknya ekspor non migas sebesar 14,23 persen, meskipun ekspor migas turun sebesar 30,00 persen.
"Penurunan ekspor migas disebabkan oleh turunnya ekspor minyak mentah sebesar 45,44 persen, dan ekspor industri pengolahan hasil minyak sebesar 2,87 persen," cakapnya.
Dari 10 golongan barang ekspor non migas terbesar bulan Desember 2020 dibanding November 2020, lima golongan mengalami kenaikan, yang terbesar yaitu Berbagai Produk Kimia sebesar US$ 18,91 juta, Kertas dan Karton US$ 5,32 juta, dan Bubur Kayu (pulp) US$ 1,53 juta.
"Sedangkan lima golongan mengalami penurunan, yang terbesar yaitu Lemak & Minyak Hewan/ Nabati sebesar US$ 23,51 juta, Bahan Kimia Organik US$ 4,94 juta, dan Bahan-Bahan Nabati US$ 3,75 juta," sebutnya.
Selama Januari-Desember 2020, ekspor 10 golongan barang utama non migas memberikan kontribusi sebesar 98,85 persen terhadap total ekspor non migas.
"Dari sisi pertumbuhan, ekspor 10 golongan barang utama non migas tersebut mengalami kenaikan sebesar 14,29 persen terhadap periode yang sama tahun 2019," tutupnya.