Ilustrasi/int
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Misfaruddin mengatakan pada periode Januari-Desember 2020, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 64,84 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
"Dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan kontribusi," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Senin (8/2/2021).
Misfaruddin merincikan, adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok sebesar US$ 2,32 miliar (17,49 persen), selanjutnya India US$ 1,74 miliar (13,17 persen), Pakistan US$ 739,52 juta (5,59 persen), Belanda US$ 719,21 juta (5,43 persen), dan Malaysia US$ 672,87 juta (5,39 persen).
"Kontribusi kelimanya mencapai 47,07 persen, sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 17,77 persen," cakap Misfaruddin.
Dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Desember 2020 dibanding bulan November 2020, sebanyak 7 negara mengalami kenaikan dan 3 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Malaysia sebesar US$ 35,77 juta, Amerika Serikat US$ 24,32 juta, dan Belanda US$ 20,89 juta. Sedangkan penurunan ekspor terjadi ke negara Tiongkok US$ 59,58 juta, Pakistan US$ 51,04 juta, dan India US$ 17,20 juta," Sebutnya.
Lanjut Misfaruddin, ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 14,23 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 13,62 persen, dan ekspor pertanian sebesar 75,07 persen, dibanding periode yang sama tahun 2019.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Desember 2020, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 95,85 persen, sedangkan ekspor migas 4,15 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 94,39 persen," tuturnya.
01
02
03
04
05
Indeks Berita