Febri Sugiono, Wartawan Cakaplah.com di Pelalawan.
|
(CAKAPLAH)-Hari ini, 9 Februari merupakan Hari Pers Nasional (HPN) yang dirayakan serentak oleh para Jurnalis di seluruh tanah air. Berbagai rangkaian kegiatan positif digelar.
Di Provinsi Riau, para jurnalis yang tergabung di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) mengadakan kegiatan bhakti sosial di Pulau Rupat Kota Bengkalis. Tapi aku tak ikut dan hanya mendoakan dari jauh agar kegiatan ini sukses.
Perlu diketahui 9 Februari ini juga merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) CAKAPLAH.com.
Di tahun 2021 ini, CAKAPLAH.com merayakan HUT ke-4. Media online terkemuka di Riau ini merupakan tempat aku bekerja sebagai jurnalis dengan wilayah penugasan di Kabupaten Pelalawan, Riau
Pada tahun ini, 18 tahun sudah aku 'mewakafkan' diri sebagai jurnalis tulen, penyambung lidah masyarakat dan komit menjadi wartawan untuk masyarakat. Khususnya, masyarakat Pelalawan.
Sebenarnya, selama kurun waktu 18 tahun, berbagai media baik cetak dan online maupun televisi pernah menjadi bagian dari hidupku.
Dari banyak media, yang disinggahi, banyak pengalaman ditimba. Setiap media itu memiliki gaya dan style. Hanya, saja untuk menjadi wartawan yang memiliki nama dan diperhitungkan, harus melalui proses panjang, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Tidak seperti yang terjadi saat ini. Ketika kran kebebasan Pers dibuka pemerintah, muncullah banyak media. Imbasnya, banyak orang yang mengaku wartawan. Bermodalkan kartu Pers dan baju-baju yang dicetak dari tempat medianya bekerja ditambah embel-embel 'Pers', mereka pun bertebaran di sana-sini. Tapi sudahlah, nara sumber saat ini sudah cerdik, bisa memilah mana wartawan benaran dan mana wartawan jadi-jadian.
Soalnya, menilai wartawan jadi-jadian itu sangat mudah sekali. Kelompok ini hanya mengandalkan Pers Rilis jadi dari berbagai instansi terutama dari pihak kepolisian dan diterbitkan tempat medianya, agar mereka tetap eksis hingga diakui sebagai wartawan. Justru sebaliknya, jika tulisan hasil karya sendiri, alamat kacau balau, berita yang dibuat sendiri tak jelas ujung pangkalnya, EYD-nya minta ampun. Jika dibaca justru bikin pusing kepala.
Terkadang, membahas wartawan seperti itu serba salah, mau ketawa tapi takut dosa. Tapi itulah faktanya. Biarin sajalah. Biarkan saja alam yang menyeleksinya. Jika dibeberkan panjang lebar tak baik jadinya.
Maka, aku mau melanjutkan catatan tentang suka duka bersama CAKAPLAH.com sajalah. Mumpung media ini sedang berulang tahun ke-4 di hari baik ini.
Flash back
Tepat hari Sabtu tanggal 15 September 2018 silam, mendadak, aku diundang oleh Bupati Pelalawan HM Harris meliputi ke Danau Tajwid Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam, Pelalawan. Saat itu, wisata alam ini baru dibuka untuk umum. Sebenarnya, sebelum berangkat, beliau sedikit pun tidak membocorkan apa objek yang akan menjadi liputan.
"Mola bangkek awak (mari kita berangkat), meninjau Danau Tajwid," kata Pak Harris kala itu singkat, mendesak aku untuk bertolak.
Ia awalnya menyarankan satu mobil dengan dia. Aku menolak dan memilih membawa mobil sendiri. Tak sampai setengah jam bertolak dari Pangkalan Kerinci, kami sampai di gerbang pintu masuk Danau Tajwid. Pak Harris berada di depanku, lalu turun dari mobil bersama istrinya.
Ia pun bergegas menuju petugas jaga di portal pintu masuk. Ia mengeluarkan uang, membayar karcis masuk Danau Tajwid. Momen tersebut kuabadikan.
Terakhir, momen Pak Harris bayar karcis di Danau Tajwid itu kuturunkan sebagai objek berita. Hanya, saja agar berita ini menjadi besar ku buat judul 'nyeleneh' dan bombastis. Ketik di Google judul besarnya, 'Bupati Pelalawan Tertangkap Basah' di anak judulnya, kubuat 'Beli Karcis Wisata Alam Danau Tajwid'. Berita ini ditayangkan sekitar pukul 17.02 WIB.
Tak disangka, menjelang malam, orang kantor redaksi menelpon, memberi tahu bahwa berita ini viral dan salah satu berita paling banyak dibaca di CAKAPLAH.com. Mataku betul-betul sulit tidur dibuatnya. Meskipun berita ringan, tapi ternyata bisa booming. Pikiranku kemana-mana dibuatnya. Apalagi, keesokan harinya, HP ku tiada henti-hentinya berdering dari orang-orang yang hendak menanyakan ikhwal berita yang diturunkan ini. Maklum, ada kalimat 'tertangkap basah'.
Banyak yang menyumpah dan ketawa-ketawa dengan berita ini, tapi dengan candaan. Banyak pula yang menanggapi serius lantaran mereka belum membaca utuh berita yang kutulis tersebut. Ketika kusarankan untuk membaca utuh, mereka pun terpingkal-pingkal.
Yang membuatku tak tenang dan pikiran kemana-mana lantaran berita terlanjur viral saat itu. Padahal aku belumlah jadi wartawan CAKAPLAH.com sesungguhnya. Aku bermain 'dua kaki'. Maksudnya, di CAKAPLAH.com masih mengisi berita-berita ringan yang tak terakomodir di media utamaku waktu itu, sebuah media online lainnya yang berusia lebih tua dari CAKAPLAH.com.
Aku betul-betul di persimpangan dibuatnya. Pikiranku terbelah. Aku harus membuat pilihan sulit.
Sebenarnya, sulit berpisah dengan media utamaku yang telah membuat namaku besar di Pelalawan, yakni sejak bergabung tahun 2008 lalu. Di satu sisi, selama bermain 'dua kaki', aku semakin terlanjur jatuh cinta dengan CAKAPLAH.com.
Namun, akhirnya, aku 'landing' di CAKAPLAH.com. Menurutku, keputusan itulah yang terbaik bagiku.
Singkat cerita, namaku pun muncul di box redaksi CAKAPLAH.com, menandakan aku sudah resmi menjadi bagian wartawan defenitif di media online dengan tagline 'Berpikir, Berbuat, Bercakap' itu.
Tampil dengan portal situs berita online kekinian, CAKAPLAH.com telah memberikan warna di Riau, termasuk di Kabupaten Pelalawan dan menjadi salah satu referensi berita yang diperhitungkan.
Berbagai rubrik disajikan, baik Nasional, Internasional, Olahraga, Hukum dan kriminal, Budaya, Politik nasional maupun daerah. Bahkan website berita dengan nuansa laman merah ini ada juga TV onlinenya, hingga Chanel Youtube dengan program Cakap Lepas yang semakin hari semakin banyak mendulang viewer.
Khusus untuk di Kabupaten Pelalawan sendiri, yang baru saja sukses menyelenggarakan Pilkada, CAKAPLAH.com ikut memberikan warna bagi suhu perpolitikan daerah tersebut.
Singkatnya, CAKAPLAH.com sudah mewarnai Riau.
Tepat hari ini, CAKAPLAH.com semakin matang di usia 4 tahun, semoga semakin bombastis, semakin baik lagi ke depannya. Semakin sukses pastinya.
Happy Anniversary CAKAPLAH.com alias mengecek dot kom.
Selamat HPN 2021.
Penulis | : | Febri Sugiono, Wartawan Cakaplah.com di Pelalawan |
Editor | : | Azzumar |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Pelalawan |