PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Yuliarso tak menampik bahwa ada terjadi gesekan antara Juru Parkir (Jukir) yang lama dengan PT Datama selaku rekanan Pemko Pekanbaru dalam mengelola parkir di Pekanbaru.
Menurut Yuliarso hal tersebut tak terlepas dari oknum koordinator parkir, Jukir serta persoalan sosial yang ada di lapangan.
"Ini memang untuk peralihan, ini perlu ada waktu untuk pemahaman, intinya pemberdayaan untuk jukir tetap dikedepankan," cakap Yuliarso saat ditemui dikantor DPRD Pekanbaru, Senin (15/2/2021).
Yuliarso menyebutkan meski saat ini parkir dikelola oleh PT Datama, Jukir yang dibawah naungan Dishub sebelumnya tidak diberhentikan ataupun dinonjobkan.
"Saat ini sudah dikelola secara profesional, ini kita ingatkan kepada Jukir agar tidak melakukan tindakan yang tidak dibenarkan dan mengutip retribusi di luar Perda, jika ada pelanggaran akan dikeluarkan," jelasnya.
Menurut data dari Dishub Pekanbaru, jumlah koordinator parkir yang ada di Pekanbaru sebanyak 147 orang dan Jukir sebanyak 1474 orang. Dari itu pihaknya akan melakukan penyelidikan terkait kabar Jukir lama yang diusir oleh PT Datama.
"Kasus-kasus seperti ini tentu kita pelajari lagi, apa sebabnya dan kenapa terjadi akan dipelajari. Karena kita orang Indonesia kita mengutamakan musyawarah mufakat, dan tidak dibenarkan menggunakan cara kekerasan dan semena-mena untuk memutuskan kerjaan jukir," bebernya.
Lebih jauh Yuliarso mengatakan bahwa Dishub Pekanbaru tidak semerta-merta melepaskan seluruh pengelolaan parkir kepada PT Datama, pihaknya akan selalu melakukan monitoring, evaluasi serta pendampingan masa transisi pengelolaan parkir dari Dishub ke PT Datama.
"Kita dapat informasi itu (gesekan), sekali lagi kita harus mendekatkan diri secara persuasif. Wajah Kota Pekanbaru juga ada di Jukir," pungkasnya.
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |