PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau, Makmun Murod secara resmi membuka kegiatan "Peningkatan SDM Bagi Brigade Penanggulangan Karhutla di Masyarakat Sekitar Hutan" yang digelar di salah satu hotel di Pekanbaru, Selasa (23/2/2021).
Kegiatan yang digelar oleh UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkap (TBS) Provinsi Riau ini diikuti oleh perwakilan Masyarakat Peduli Api (MPA) yang berasal dari Kabupaten Siak. Ada sekitar 25 peserta yang mengikuti kegiatan ini.
Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Riau, Makmun Murod dalam sambutannya menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan Peningkatan SDM bagi Brigade Penanggulangan Karhutla di Masyarakat Sekitar Hutan ini.
"Acara ini sangat baik sekali dalam rangka untuk memberikan dukungan penguatan kelembagaan di tingkat masyarakat, khususnya Masyarakat Peduli Api di sekitar KPH Tasik Besar Serkap," ujar Makmun Murod, Selasa (23/2/2021).
Ia mengatakan pihaknya menyadari bahwa Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menangani Karhutla. Untuk itu salah satu solusinya adalah bagaimana mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang dalam hal ini adalah MPA yang berada di sekitar kawasan hutan.
"Sehingga kami menilai kegiatan ini sangat positif, baik dan perlu dilakukan secara rutin agar kita bisa meningkatkan kemampuan masyarakat dalma rangka menanggulangi Kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla," Cakapnya.
Makmun Murod menilai peningkatan SDM dalam menanggulangi Karhutla sangat penting sekali. Tanpa SDM yang tangguh, unggul dan memiliki kemampuan dikhawatirkan penanggulangan tidak efektif.
"Nah tentu peningkatan kemampuan itu bisa dilakukan salah satunya melalui kegiatan pelatihan seperti ini. Sehingga kita harapkan masyarakat akan memiliki kapasitas yang memadai dalam rangka melakukan penanganan dan upaya pemadaman Karhutla," sebutnya.
Ia berharap kepada seluruh peserta yang mengikuti kegiatan ini, setelah mendapatkan materi pelatihan, seluruhnya bisa bekerja dengan baik karena memang sudah menguasai materi atau skill yang harus dilakukan ketika menghadapi kebakaran.
"Kita sudah memaklumi bersama bahwa pada tahun 2014-2015 itu adalah kejadian ataupun keadaan yang luar biasa, Riau ditutupi asap dan asapnya bahkan juga terkirim ke negara tetangga. Hal ini tentunya kita harapkan jangan terjadi lagi pada masa akan datang. Kita harap dengan kekuatan dan potensi yang ada, persoalan kebakaran ini bisa kita kita atasi dengan baik. Salah satunya adalah dengan pelatihan ini. Untuk itu ikuti kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Tasik Besar Serkap (TBS) Provinsi Riau Andri menyampaikan kegiatan ini akan digelar selama lima hari yakni mulai tanggal 23 hingga 27 Februari 2021 mendatang.
"Tujuan dari acara ini adalah kita melatih MPA ini agar nantinya di lapangan begitu handal. Jadi kita bergabung dengan mereka, mereka tidak canggung dalam penggunaan alat. Sementara mereka kan selama ini tidak memiliki alat nih, dengan pelatihan yang diberikan mereka memahami bagaimana menggunakan alat-alat. Jadi begitu kita panggil MPA, mereka langsung bisa bergabung dan mereka bisa memainkan alat dan bisa juga mengerti situasi lapangan," Cakapnya.
Disampaikan Andri lagi, untuk tujuan utama kegiatan ini yang pertama adalah agar mereka (MPA,red) paham dan mengerti potensi yang mereka miliki.
"Jadi memang mereka kita didik dari berbagai aspek baik hukum, pengetahuan tentang teknis menggunakan peralatan dan penggunaannya, kemudian juga tata cara melaporkan saat terjadi kebakaran. Itu akan diberikan selama 5 hari ini. Mudah-mudahan cukuplah, meski memang sebenarnya kalau hanya 5 hari masih kurang. Tapi sebenarnya tak cukup juga, karena kan butuh proses. Semampu dulu kita bekali selama lima hari ini," ungkapnya.
Disampaikan Andri lagi, peningkatan SDM bagi MPA memang sangat penting. Sebab sering terjadi kebakaran, titik simpul awal kebakaran rusak sehingga sulit untuk diusut. Jadi itu memang harus diamankan dulu.
"Jadi kalau mereka sudah mengerti ini tidak perlu dirusak, jadi waktu tim penyidik kita turun ke lapangan, arahnya sudah jelas. Sebab TKP tak boleh rusak. Jadi mudah-mudahan dengan pelatihan ini mereka mulai mengerti dan paham," tutupnya.***
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Lingkungan, Riau |