PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kepengurusan Lembaga Laskar Melayu Bersatu (LMB) Riau Kepri secara resmi dilantik, Kamis (25/2/2021). Pelantikan langsung dilakukan oleh Datuk Panglima Besar Letjen Purn TNI H Syarwan Hamid.
Pelantikan yang juga dihadiri oleh Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution ini berlangsung dengan penerapan Protokol Kesehatan ketat. Tamu yang masuk ke dalam ruangan pelantikan diwajibkan memakasi masker. Di dalam ruangan, panitia juga sudah mengatur jarak tempat duduk sehingga ada jarak antar satu tamu dengan tamu lainnya.
Datuk Panglima Besar Letjen Purn TNI H Syarwan Hamid mengatakan LMB memang sempat vakum dengan waktu yang cukup lama.
"LMB adalah Organisasi Kemasyarakatan yang berperan dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat atau daerah. LMB siap bersinergi dengan pemerintah, pihak keamanan dan juga perusahaan untuk bersama-sama bergandengan tangan," ujar Syarwan Hamid.
Ia mengatakan Ketua LMB terpilih yang dilantik hari ini harus mampu membina anggotanya dengan baik. "Harus diingat, yang akan dibina ini bukan orang-orang yang sudah jadi semua. Lakukan pembinaan kedisiplinan, pembinaan keterampilan serta pembinaan mental. Jika ini dilakukan dengan baik, maka LMB akan menjadi organisasi yang besar dan disegani," ucapnya.
Wakil Gubernur Riau, Riau Edy Natar Nasution mengatakan tujuan terbentuknya Laskar Melayu Bersatu ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap etnis dan suku Melayu. Adat istiadat Melayu yang sejak lahir didapatkan perlahan mulai memudar seiring dengan perkembangan teknologi dan zaman.
"Di sinilah peran Laskar Melayu Bersatu yang berusaha melestarikan budaya Melayu di Bumi Lancang Kuning ini lewat lembaga organisasi masyarakat," ucapnya.
Wagub mengajak Laskar Melayu Bersatu berada garis terdepan untuk mengawal pembangunan yang tengah berjalan saat ini dengan harapan orang Melayu harus mampu bangkit dan berjaya serta berperan dalam menjaga mutu sumber daya alam dan memelihara serta melestarikannya untuk dinikmati masyarakat melayu.
"Maka ke depannya yang harus kita perjuangkan bersama-sama di negeri Melayu ini adalah bagaimana upaya kita untuk selalu aktif dalam membangun Provinsi Riau ke depan dan mari kita selalu membangkitkan rasa kebersamaan demi ke depannya provinsi Riau lebih bermarwah dan bermartabat dengan jati diri yang kuat," ucapnya.
Datuk Panglima Harian LMB, Ismail Amir kepada CAKAPLAH.COM mengatakan setelah pelantikan ini pihaknya terlebih dahulu akan melakukan Rapat Kerja yang akan dihadiri oleh seluruh DPD dan DPP yang waktunya akan segera ditentukan.
"Kita akan buat berbagai program. Yang pasti nanti adalah kalender tahunan. Kemudian program-program pelantikan di setiap Kabupaten/Kota. Selanjutnya program yang lain adalah bagaimana kita bangun sistem di daerah yakni dengan mulai memetakan mana-mana perusahaan di daerah yang akan kita coba ajak bermitra. Kita harap tentunya perusahaan-perusaahan mau bermitra dengan kita. Kita bisa jadi mitra kok, tapi kalau kita dicuekin mungkin kita bisa menjadi momok," ujar Ismail Amir, Kamis (25/2/2021).
Ia berharap seluruh investor atau perusahaan yang ada di Riau ini supaya bermitralah dengan LMB. "Hari ini LMB telah bangkit. Laskar yang cukup luar biasa, cukup megah dan cukup kuat. Saya bangga akan hal itu," sebutnya didampingi ketua panitia acara pelantikan Juprizal.
Lanjutnya, kedepan LMB juga akan menegakkan peraturan-peraturan daerah yang sudah disahkan oleh DPRD. Salah satunya adalah Perda anti maksiat.
"Kita bukan menyerbu tempat maksiat, tapi siapa yang punya wewenang disitu dalam hal ini adalah Satpol PP. Kami akan melakukan audiensi dengan Satpol PP. Siapa yang membuat Perda, kita juga akan melakukan audiensi dengan DPRD. Sudahkah Perda anti maksiat tersebut diterapkan di Pekanbaru? Ini akan kita tegakkan ke depannya. Untuk itu kita minta kerjasamanya dari seluruh pengusaha bagaimana kita menjaga agar tanah bumi melayu ini menjadi bumi yang bersih dari maksiat," Cakapnya.
"Kita sangat pro kepada investor, sangat pro kepada bisnis, tapi bisnis yang tak ada maksiatnya," imbuhnya.
Tak hanya itu saja, pihaknya juga akan menyampaikan kepada DPRD Provinsi bagaimana Riau menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Bagaimana Riau ini dalam pelaksanaan sehari-harinya bisa berbahasa melayu.
"Kami tidak ingin Riau ini dianggap tidak ada tuannya. Maka kita akan buat itu, kita akan ajukan ke DPRD Provinsi untuk berbahasa melayu ini," sebutnya.
Disampaikan Ismail lagi, untuk mewujudkan program tersebut, LMB akan pelan-pelan tapi pasti. "Insya Allah kami menjunjung tinggi musyawarah daripada kekerasan. Kami tetap menjunjung tinggi itu. Karena kita bermarwah tentu kami tidak mau sembarangan," tutupnya.