Airlangga Hartarto
|
Jakarta (CAKAPLAH) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar tidak kalah dengan produk luar negeri.
Selain menekan impor barang luar negeri, digitalisasi pemain UMKM juga menjadi kunci supaya produk dalam negeri berjaya di tanah air.
Kontribusi produk UMKM juga cukup besar terhadap pasar ekspor tanah air.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan kontribusi produk UMKM terhadap ekspor mencapai 14,37% terhadap pertumbuhan ekspor.
"Jadi penting juga tercatat 64,2 juta menyerap tenaga kerja besar. Makanya perlu didorong digitalisasi UMKM. Presiden juga singgung terkait bangga buatan Indonesia. Produk ini Mendorong ekspor non migas, dari catatan berkontribusi 14,37%," kata Airlangga dalam raker Kementerian Perdagangan, Jumat (5/3/2021).
Airlangga bicara nilai ekonomi digital Indonesia di 2020 mencapai US$ 44 miliar. Potensinya masih besar, makanya perlu dorongan digitalisasi UMKM ke depan. Karena di proyeksikan ekonomi digital Indonesia bernilai US$ 124 miliar di 2025. Ekonomi digital yang dimaksud adalah sektor e-commerce, ride food hailing, online media, dan online travel.
"Ini termasuk dari kegiatan IoT dan industri 4.0, tetapi ujungnya adalah semua e-commerce," katanya.
Dari catatan Airlangga, Indonesia masih memiliki populasi 272,1 juta jiwa. Populasi ponsel mencapai 338 juta unit, 60% di antaranya merupakan smartphone. Dimana pada Q2 2020 pengguna internet meningkat 196,71 juta dan traffic internet meningkat 15-20% (di masa pandemi) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Kita masih ada tantangan apabila feature phone bisa diubah menjadi smartphone, ini potensinya akan lebih besar lagi," katanya.***