Prosesi mengkebumikan jenazah di dalam sungai ini hanya ada di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Prosesi dan tradisi menguburkan jenazah di dalam sungai, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kampar, Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, masih terjaga sampai saat ini.
Tradisi ini memang terdengar agak asing di telinga dan menyeramkan, tapi tunggu dulu!
Prosesi mengkebumikan jenazah di dalam sungai ini hanya ada di Kecamatan Pelalawan, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Sebuah tradisi adat turun temurun dari nenek moyang, sampai sekarang, yang masih dilestarikan.
Bila disebut mengkebumikan jenazah di dalam sungai, memang akan dianggap sebuah prosesi yang menyeramkan dan mungkin melanggar nilai-nilai budaya ataupun agama. Hanya saja, tradisi mengkebumikan jenazah di dalam sungai itu sebatas sebutan nama saja. Faktanya, jenazah tetap dikebumikan di dalam tanah, bukan di dalam sungai.
Warga setempat, Yusri Wandi kepada CAKAPLAH.com, Sabtu (6/3/2021), membenarkan proses mengkebumikan jenazah di dalam sungai, khusus bagi masyarakat Kelurahan Pelalawan, Kecamatan Pelalawan, sampai saat ini masih lestari dan terjaga.
"Ini sebuah tradisi yang turun temurun, mulai dari nenek moyang sampai sekarang masih lestari. Mengkebumikan jenazah dalam sungai ini hanya, penyebutan nama saja dan itu sudah ada sejak dulu kala," paparnya.
Faktanya, kata Yusri Wandi, yang juga merupakan ASN di salah satu dinas di Pemda Kabupaten Pelalawan, jenazah itu tetap dikebumikan di dalam tanah, layaknya pemakaman jenazah lainnya.
Penyebutan nama itu, cakapnya, lantaran prosesi pemakaman melewati sungai, menggunakan pompong, atau semacam transportasi air menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU), tempat jenazah dimakamkan.
"Jadi, proses pengantaran jenazah ini melewati air. Dinamakan warga dengan mengkebumikan jenazah dalam air," jelasnya.
Rentetan proses pengantaran jenazah itu sebutnya, menuju TPU menggunakan pompong, melewati Sungai Kampar, seterusnya, masuk ke Sungai Hulu Bandar. Setiba di sini, jenazah digotong ke darat kurang lebih 100 meter, lalu dikebumikan.
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Pelalawan |