Dede Firmansyah
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski pandemi Covid-19 belum usai, namun kini Masyarakat sudah mulai banyak mengunjungi objek wisata di Riau. Alasannya tak lain tentu karena sudah merasa bosan di rumah, sehingga masyarakat memilih untuk berwisata.
Kondisi tersebut ternyata tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat. Namun juga sekaligus kembali mulai menghidupkan pariwisata di Riau dan para pelaku usaha kembali bangkit.
Pengamat Pariwisata Riau, Dede Firmansyah mengatakan, pariwisata memang mesti terus berlanjut walaupun pada masa Pandemi Covid-19. Maka dari itu, butuh kerjasama antara wisatawan dan tempat destinasi wisata.
"Pariwisata tetap harus hidup. Wisatawan tentu selalu melaksanakan protokol kesehatan, dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau bisa digantikan dengan hand sanitizer yang selalu dibawa," ujar Dede yang juga Wakil Ketua Bidang Kelembagaan dan Pemerintah DPP Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita), Senin (8/3/2021).
Ia mengatakan masyarakat harus meyakini bahwa virus corona itu benar-benar ada. Namun permasalahannya saat ini masih banyak wisatawan tidak yakin dengan adanya virus tersebut.
"Ini terlihat dari semakin meningkatnya kasus positif corona. Kita bisa lihat kawan-kawan yang sering posting fotonya di media sosial, mereka masing-masing masih tidak pakai masker dan tidak berjarak. Kadang kita masih segan kalau berfoto itu tidak berdekatan dan tidak kelihatan mukanya, takut dibilang sombong. Padahal itu harus dam wajib dilakukan," ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat harus membiasakan menjalankan protokol kesehatan. Karena wisata dalam masa pandemi sangat berbeda dari biasanya.
"Kitakan tak tahu apakah teman kita, atau saudara kita membawa virus atau tidak, begitu juga orang lain. Atau bahkan kita sendiri, kita tak tahu sebelum diswab. Sekarang apakah wisatawan wisatawan mau melakukan swab antigen dan memberikan hasil swab negatifnya sebelum masuk ke tempat destinasi wisata seperti yang pernah dilakukan Jawa Barat saat liburan tahun baru?," ungkapnya.
Dikatakan Dede lagi, untuk pemerintah juga apakah ada melakukan Tracing, Testing, dan Treatment (3T) ke tempat destinasi wisata. Karena sejauh ini dirinya tidak pernah mengetahuinya.
"Sejauh yang saya tahu di Riau belum pernah dilakukan. Belum 3T secara maksimal saja kasus positif sudah banyak, apalagi dilakukan 3T oleh pemerintah. Kita berharap Satgas Covid-19 tidak hanya menunggu bola orang yang terkena kasus positif, coba pas weekend Sabtu Minggu turun ke tempat destinasi wisata," harapnya.***
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |