
![]() |
Peringatan Isra Miraj 1442 Hijriyah di Universitas Lancang Kuning (Unilak) digelar secara daring untuk menghindari kerumunan serta pencegahan penyebaran virus Corona di lingkungan kampus.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Universitas Lancang Kuning (Unilak) menggelar peringatan Isra Miraj 1442 Hijriyah secara daring, Jumat (12/3/2021). Digelar secara daring untuk menghindari kerumunan serta pencegahan penyebaran virus Corona di lingkungan kampus.
Peringatan Isra Miraj diikuti oleh mahasiswa, pegawai dan dosen di lingkungan Unilak dengan lebih dari 155 peserta bergabung lewat aplikasi teknologi Zoom. Sebagai penceramah yaitu Ustaz Mucshin Tampubolon. S.pdi.M.PDi
Wakil Rektor II Unilak Hardi SE.MM mengatakan peringatan Israj Miraj tahun ini bertepatan di hari Jumat yang menjadi tradisi setiap Jumat di lingkungan Unilak yakni diadakannya kegiatan Jumat Berkah.
"Sejak pandemi terjadi, kegiatan Jumat berkah telah beralih ke daring yang tadinya tatap muka namun kini digelar secara daring. Namun ini tidak mengurangi makna dan nilai dari kegiatan keagamaan yang dilakukan di Unilak," ujar Hardi.
Sementara itu, Ustad Mucshin Tampubolon dalam tausiahnya menjabarkan tentang makna Isra Miraj yang terjadi pada Nabi Muhammad SAW. Menurutnya hikmah di balik Isra Miraj dapat menjadi pedoman hidup.
"Yang pertama adalah Isra Miraj menguji keyakinan kita pada ayat-ayat Allah SWT. Bahwa persistiwa Israj Miraj yakin 100 persen kebenaran Alquran, jangan ada keraguan sedikit pun tentang ayat-ayat Allah. Kedua adalah pelajaran Isra Miraj perjalanan Nabi Muhammad saat dari masjidil Haram singgah ke Masjidil Aqsa barulah ke sidratul muntaha, baru naik ke langit ketujuh.
"Disini kita mengambil hikmah untuk memakmurkan masjid," sebutnya.
Disebutkan Mucshin, orang-orang beriman itu adalah orang-orang yang memakmurkan masjid, bahwa orang ke masjid yang salat ke masjid adalah orang yang beriman, orang yang lima waktu ke masjid bukan orang yang tidak punya pekerjaan, bukan orang pengangguran.
Dan keempat, katanya, jangan jadikan peristiwa Isra Miraj bahwa Allah SWT hanya berada di atas atau langit, namun Allah itu berada di semua tempat.
"Allah ada dimana saja, dimana engkau berada, bahwa Allah lebih dekat dari aliran darah kita (hadist). Bahwa kerajaan Allah itu meliputi langit dan bumi, Allah tak butuh tempat, karena Allah yang menciptakan tempat. Allah memperlihatkan sebagian kecil dari kebesaran-Nya," tutupnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pendidikan, Riau |










































01
02
03
04
05







