Azis Syamsudin
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menilai alasan Badminton World Federation (BWF) dan National Health Service (NHS), memaksa tim kontingen Indonesia untuk mundur dari All England karena terpapar Covid-19, adalah pernyataan yang tidak dilengkapi bukti.
Karenanya Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu mendesak pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), serta Ketua Persatuan Bulutangkis Indonesia untuk menuntut dilakukannya pembuktian dari alasan tersebut.
"BWF harus melakukan klarifikasi secara terbuka, mengapa Indonesia disuruh mundur, tanpa alasan dan bukti yang jelas,” kata Azis Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/3/2021).
Dalam perhelatan itu, panitia penyelenggara harusnya meminta seluruh negara yang ikut All England untuk tetap berada di bandara. Agar pihak penyelenggara melakukan tes Swab PCR kepada para peserta, untuk mengetahui apakah peserta tim kontingen Indonesia positif Covid-19 atau tidak.
“Seharusnya panitia menyertakan seluruh negara untuk tinggal terlebih dahulu di wilayah bandara, menunggu peserta negara lain datang dan melakukan tes swab PCR secara keseluruhan, itu lebih fair," ucapnya.
Azis Syamsuddin menjelaskan, sikap BWF terkesan tidak sportif, ini terlihat dari jarak pengumuman yang dilakukan terhadap atlet Turki Neslihan Yigit untuk mundur dari All England karena satu pesawat dengan tim Indonesia.
"Pihak NHS harus dapat membuktikan siapa identitas orang yang positif Covid-19 di dalam pesawat saat tim Indonesia menuju All England, jangan sampai hanya berspekulasi dan terkesan menginginkan Indonesia mundur,” jelasnya.
Seperti diketahui PBSI lewat akun resmi di Instagram mengumumkan semua perwakilan Indonesia dikeluarkan dari ajang All England 2021.**
Penulis | : | Edyson |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Olahraga |