Pertalite harga Premium diterapkan di Riau bertujuan untuk mengedukasi masyarakat.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Riau, Abdul Wahid mengatakan, bahwa diberlakukannya Pertalite harga Premium yang sudah diterapkan di Riau bertujuan untuk mengedukasi masyarakat.
Nantinya, kebijakan tersebut bertujuan untuk menghentikan produksi Premium di Indonesia yang telah dimulai oleh negara negara lainnya.
"Premium ini kan mengandung karbon yang tinggi dan tak ramah lingkungan. Jadi pemerintah ingin mengurangi konsumsi premium. Kita sudah komit untuk mengurangi penggunaan Premium. Berangsur lah ya, sepeti di Bali itu sudah green, tak ada Premium lagi, tinggal Pertalite," kata Abdul Wahid kepada CAKAPLAH.com, Senin (22/3/2021).
Wahid mengakui, bahwa banyak masyarakat yang kaget terhadap kebijakan tersebut, namun hal tersebut tetap harus dilakukan sebagai edukasi membiasakan diri masyarakat.
"Nanti lama - lama Premium tak diproduksi lagi. Sekarang ini membiasakan masyarakat. Memang menurut saya masyarakat pasti kaget, tapi itu harus dilakukan dalam rangka komitmen penggunaan kendaraan ramah lingkungan," kata Wahid.
Sebelumnya, Ahad (21/3/2021), PT Pertamina (Persero) Regional Sumatera bagian Utara (Sumbagut) menghadirkan Program Langit Biru (PLB) di Kota Pekanbaru.
Manager Communication Relation & CSR Pertamina Regional Sumbagut, Taufikurachman mengatakan, PLB merupakan program pengurangan polusi. Program ini juga mengedukasi masyarakat untuk menggunakan BBM berkualitas yang memiliki kadar oktan tinggi sehingga lebih ramah lingkungan.
"BBM berkualitas yakni Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo," ujar Taufikurachman, Ahad (21/4/2021).
Ia menjelaskan, melalui PLB Pertamina memberikan harga khusus produk Pertalite bagi konsumen tertentu dimulai pada Ahad (21/3/2021) hingga enam bulan ke depan.
Harga Pertalite setara dengan harga Premium yakni Rp 6.450 per liter. Sasaran PLB diperuntukan khusus untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua atau roda tiga, angkutan umum kota (angkot), dan taksi plat kuning yang dilakukan secara bertahap.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Pemerintahan, Riau |