Almarhum Letjen Purn Syarwan Hamid
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski pernah berseberangan pendapat, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya Letjen Purn Syarwan Hamid. Bahkan LAMR merasa kehilangan dengan sosok almarhum.
"Kami LAMR menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya orang tua kita, yang juga tokoh masyarakat Riau ke Rahmatullah," ungkap Ketua DPH LAMR, Datuk Syahril Abubakar kepada CAKAPLAH.com, Kamis (25/3/2021).
"Semoga amal ibabah beliau diterima di sisi Allah, dan diberikan tempat yang sebaik-baiknya. Sekaligus keluarga yang ditinggalkan diberikan keikhlasan dan ketabahan," sambungnya.
Syahril mengatakan di mata LAMR, almarhum merupakan tokoh masyarakat Melayu yang selalu dan terus menerus menggaungkan perjuangan untuk kebaikan negara, serta untuk kemajuan daerah.
"Artinya beliau sangat peduli. Meskipun beliau berseberangan dengan pihak-pihak, namun semua itu tetap dalam upaya untuk kemajuan daerah," katanya.
Berseberangan dimaksud Syahril adalah berbeda pendapat dan pandangan, sehingga menyebabkan selisih paham.
"Misalnya dengan saya, kadang ada selisih paham dan berbeda pandangan yang selalu ditegur oleh beliau. Namun bagi saya itu tidak masalah, karena beliau orang tua kita. Kita tetap jalan sebagai LAMR dan beliau sebagai Panglima Laskar Melayu Bersatu," ujarnya.
"Kan beliau berjuang untuk kemajuan daerah, dan juga kita berjuang untuk kemajuan daerah. Hanya saja caranya saja yang berbeda, tapi tujuannya sama," tambahnya.
Meski begitu, Syahril mengaku secara pribadi merasa kehilangan sosok almarhum. Karena menurutnya, banyak yang perlu ditiru dari sosok almarhum oleh generasi muda Riau.
"Semangat beliau itu yang harus diwarisi, sebab beliau tak pernah absen dan berhenti memikikan kampung halaman. Walau saya jumpa di luar Pekanbaru, seperti di Jakarta, Bandung atau dimana-mana, beliau bertanya kemajuan kampung halamannya," terangnya.
"Terakhir saya jumpa beliau di salah satu rumah makan di Jakarta, beliau memeluk saya dan menyampaikan selamat karena kita berhasil memperjuangkan kebun Sinama Nenek yang dulu dikelola PTPN V. Dan sekarang kebun itu sudah dikembalikan Presiden untuk masyarakat adat Sinama Nenek," cakapnya.