Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Reborn, Abdullah Hehamahua
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Ketua Majelis Syuro Partai Masyumi Reborn, Abdullah Hehamahua yang belakangan ini dikenal masyarakat sebagai anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) 6 Laskar Front Pembela Islam (FPI) bentukan Amien Rais, mengaku menerima jabatan tersebut sebagai pengabdian untuk menyelamatkan kondisi internal umat Islam khususnya Masyumi, sebelum dirinya tutup usia.
"Saya sebelum menutup mata, saya tampil ke depan untuk menyelamatkan kondisi internal umat Islam khususnya Masyumi," ujar Hehamahua dalam keterangannya diterima CAKAPLAH.COM, Selasa (6/4/2021).
Mantan Penasehat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengaku memiliki tanggungjawab moral terhadap Partai Masyumi. Seperti halnya para tokoh Masyumi seperti Muhammad Natsir, Mohammad Roem, Yunan Nasution, dan Husein Umar yang telah meninggal dunia.
"Abdullah Hehamahua mengatasnamakan HMI dan itu orang (Muhammad Natsir, Mohammad Roem, Yunan Nasution, dan Husein Umar) sudah meninggal, tinggal saya sendiri. Maka dari itu tanggung jawab moral saya sebagai orang yang diamanahkan," tegasnya.
Setelah pembubaran Partai Masyumi pada 1959, cerita Hehamahua, partai berlambang bulan dan bintang itu sebetulnya berusaha untuk bangkit kembali. Namun usaha yang dilakukan pada Orde Baru disebutnya sulit, sehingga urung terlaksana waktu itu.
Baru setelah reformasi, Partai Masyumi kembali lahir. Meski waktu itu, perolehan suara yang diperoleh pada pemilihan umum (Pemilu) 1999 tak seperti kejayaannya di masa lalu.
"Kemudian tidur lagi dan sekarang waktunya untuk kita kembali lagi," ujar Hehamahua.
Menurutnya, kematian untuk dirinya dan semua orang adalah sesuatu yang absolut. Sehingga ia mengaku tak takut dengan kematian yang pasti akan datang kepadanya, entah sekarang atau pada waktu lain.
"Untuk itu kemudian mudah-mudahan dalam sisa usia yang sudah senja itu, kalau ditakdirkan Allah mengambil saya, bapak-bapak ibu-ibu yang masih muda dari saya lanjutkan terus dan sekali lagi berkembang pantang mundur ke belakang. Mati pasti, jadi anda jangan takut dengan mati," terangnya.
Sebagai informasi Partai Masyumi adalah Partai berlogo bulan bintang yang didirikan pada 7 November 1945. Partai Masyumi dalam perjalanan politiknya sebelum pada akhirnya fakum pernah menduduki posisi kedua dalam pemilihan umum tahun 1955 atau pada era demokrasi liberal. Namun, pada 1960-an partai tersebut dibubarkan dan fakum.**