Dr. Apriyan D Rakhmat, M.Env
|
Tanpa terasa bahwa Ramadhan 1442 H yang bertepatan dengan April 2021 adalah tahun kedua menunaikan ibadah Ramadhan dalam suasana pandemi Covid-19. Berbeda dengan Ramadhan 1441 H atau tahun 2020, dimana mayoritas masjid dan musholla di Kota Pekanbaru dan mungkin sebagian kota di Riau mengalami lockdown. Alhamdulillah pada Ramadhan kali ini mayoritas masjid dan musholla sudah dibuka kembali untuk menunaikan sholat taraweh dan sholat berjemaah lainnya.
Walaupun Pemko Pekanbaru telah menghimbau untuk meniadakan sholat taraweh berjemaah pada kawasan yang masih dalam lingkup zona merah di Kota Pekanbaru, yang tersebar di 13 kelurahan, namun dalam prakteknya hampir semua masjid dan musholla kurang mengindahkan himbauan tersebut. Selain karena sudah merasa terbiasa dengan pandemi Covid-19, juga karena euforia dan semangat yang tinggi untuk mendulang pahala di bulan Ramadhan. Sebagian masyarakat juga complain, kenapa taraweh dilarang sementara mall dan tempat wisata justru dibuka. Sehingga terjadilah apa yang terjadi. Pemerintah disatu sisi dengan aturannya, dan masyarakat di sisi lainnya dalam kenyataan di lapangan.
Alhamdulillah, kerinduan jemaah untuk melaksanakan sholat taraweh pada Ramadhan 1442 dapat terobati, walaupun dengan berbagai aturan menyertainya yang harus dipatuhi oleh seluruh jemaah dan pengurus masjid. Namun, suasana Ramadhan seperti biasanya belum lagi dapat diwujudkan, seperti; tadarus Al-Qur’an, berbuka bersama, i’tikaf, dan santapan rohani Ramadhan yang senantiasa ditunggu para jemaah dengan siraman rohani yang mencerahkan.
Suasana taraweh Ramadhan berjemaah kembali menggeliat, dan para jemaah dengan antusias mengunjungi masjid dan musholla untuk melaksanakan taraweh berjemaah, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, seperti; menjaga jarak (physical distancing), menggunakan masker, cek suhu tubuh, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan membatasi jam pelaksanaan sholat taraweh sehingga pukul 21.00 WIB. Walaupun dalam kenyataan di lapangan masih ada masjid dan musholla yang tidak menerapkan protokol kesehatan, atau hanya sebagian protokol kesehatan yang diterapkan.
Selain itu, dalam masa pandemi Covid-19 ini juga masih tidak diperkenankan untuk tadaruss Al-Quran di masjid dan musholla, serta pelaksanaan i’tikaf. Ditambah lagi, pembatasan jumlah kapasitas jemaah masjid/musolla dan waktu berbuka bersama serta waktu ceramah santapan rohani Ramadhan. Kemudian juga ada himbauan bahwa imam masjid serta muballigh wajib melakukan vaksinasi.
Berbagai aturan tersebut, mau tidak mau harus dilaksankaan untuk menjaga dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, khususnya berkaitan dengan penyebaran virus Covid-19 yang masih terus berlangsung, dari waktu ke waktu.
Kuliner Ramadhan dan Pusat Perbelanjaan
Kuliner Ramadhan juga sudah mulai bermunculan, walaupun masih dalam skala kecil dan terbatas. Masyarakat juga sudah mulai terbiasa dengan kondisi pandemi Covid-19, dimana sudah mulai berani keluar rumah untuk membeli keperluan Ramadhan, tentu dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Semua warga masyarakat semakin sadar akan arti penting mengikuti protokol kesehatan, baik masyarakat awam, pegawai negeri sipil, pegawai swasta, TNI dan Polri.
Berbagai restoran, rumah makan, dan hotel juga sudah mulai menawarkan acara berbuka bersama, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat. Dan masyarakat juga sudah mulai terbiasa dengan pandemi Covid-19 yang masih terus berfluktuatif. Begitu juga tempat tempat rekreasi dan destinasi wisata juga sudah mulai ramai dikunjungi
Sementara pusat perbelanjaan seperti mall, plaza dan supermarket, perlahan tapi pasti sudah mulai ramai pengunjungnya. Dan warga masyarakat juga sudah mulai cerdas dalam mensikapi pandemi Covid-19 dengan cara berbelanja ketika waktu yang tidak ramai pengunjung, khususnya pada jam jam sibuk seperti akhir pekan dan libur.
Apalagi jika melihat arus lalu lintas di jalanan Kota Pekanbaru, sudah seperti keadaan normal. Artinya mobilitas masyarakat sudah dapat dikatakan kembali normal. Jumlah kenderaan bermotor roda dua, roda empat dan bus kota sudah seperti hari hari biasanya. Walaupun sekarang, masyarakat semakin sadar untuk mengurangi mobilitas. Keluar rumah atau bepergian ke luar rumah untuk keperluan yang penting-penting saja, seperti pergi bekerja, belanja, sekolah, ke mesjid, musholla, pasar, rumah sakit, dan yang sejenisnya.
Semua kita berharap semoga badai segera berlalu, pandemi Covid-19 segera berakhir seturut menyurutnya Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Semoga. Allahu a’lam.
Penulis | : | Dr. Apriyan D Rakhmat, M.Env (Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Islam Riau) |
Editor | : | Ali Azumar |
Kategori | : | Cakap Rakyat |