Jakarta (CAKAPLAH) - Studi yang dilakukan oleh beberapa ilmuwan mengatakan mutasi Covid-19 varian P.1 yang ditemukan pertama kali di Brasil diklaim lebih mematikan dan mampu mempengaruhi antibodi.
Penelitian yang dilakukan oleh lembaga kesehatan masyarakat Fiocruz terhadap varian P.1 yang beredar di Brasil. Studi menemukan, mutasi di daerah ujung virus yang digunakan untuk masuk dan menginfeksi sel.
Perubahan itu, kata para ilmuwan, dapat membuat virus lebih kebal terhadap vaksin yang menargetkan lonjakan protein dengan implikasi yang berpotensi besar memperparah pandemi di negara terpadat di Amerika Latin itu.
"Kami yakin itu adalah mekanisme mutasi lain yang diciptakan virus untuk menghindari respons antibodi," ujar Felipe Naveca, salah satu penulis studi di kota Manaus Amazon, seperti dikutip Reuters.
Naveca mengatakan perubahan itu tampak serupa dengan mutasi yang terlihat pada varian Afrika Selatan B1351 yang dinilai agresif. Peneliti telah menunjukkan mutasi ini mempengaruhi kemanjuran pada beberapa vaksin.
"Ini sangat mengkhawatirkan karena virus terus mengalami percepatan evolusinya," katanya.
Penelitian telah menunjukkan varian P1 terbukti 2,5 kali lebih menular daripada virus Corona asli, dan lebih resisten terhadap antibodi.
Varian tersebut, yang dengan cepat menjadi dominan di Brasil, dianggap sebagai faktor besar di balik naiknya gelombang kedua lonjakan kasus positif virus Corona, yang menyebabkan lebih dari 350.000 orang tewas.
Dikutip India Today, mutasi P.1 juga memengaruhi kalangan muda. Hal ini terbukti pada bulan Maret lebih dari setengah pasien dalam perawatan di rumah sakit berusia di bawah 40 tahun.
Menurut ilmuwan di Fakultas Kedokteran Universitas Sao Paulo, Ester Sabino mengatakan terjadinya mutasi virus varian P.1 bukan hal yang mengherankan, mengingat penularan yang terbilang cepat.
"Jika Anda memiliki tingkat penularan yang tinggi, seperti yang dialami di Brasil saat ini, maka risiko mutasi dan varian baru di tempat Anda meningkat," ujarnya.
Pada hari Selasa, Prancis menangguhkan semua penerbangan dari dan ke Brasil dalam upaya pencegahan penyebaran varian baru. Karena itu perekonomian di Amerika Latin menjadi semakin terisolasi.
Editor | : | Jef Syahrul |
Sumber | : | cnnindonesia.com |
Kategori | : | Internasional |