Anggota Komisi IV DPRD Riau, KelmI Amri.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota Komisi IV DPRD Riau, KelmI Amri angkat bicara terkait klaim Pemprov Riau tentang pembangunan infrastruktur yang melebihi target.
Dimintai pendapatnya terkait klaim tersebut, Kelmi Amri kepada CAKAPLAH.com, membeberkan sejumlah ruas jalan provinsi di berbagai daerah di Riau kontradiktif dengan klaim tersebut, dalam artian rusak parah.
"Bila diukur dari target kemantapan jalan, boleh lah dari target 62% Jadi 63%, tapi masih jauh di bawah standar nasional atau provinsi tetangga soal kemantapan jalan. Kondisi 63% ini juga tidak akan bisa lama bertahan, bila kita lihat kondisi ruas jalan provinsi yang semakin hancur dan semakin tak layak. Maka di 2021 ini bisa saja persentasenya di bawah 60% bila tak segera ditangani dengan cepat," kata Kelmi Amri kepada CAKAPLAH.com, Ahad (18/4/2021).
Ketua DPC Demokrat Rohul ini mengatakan, ada sejumlah jalan provinsi yang rusak parah, yakni antara lain Pekanbaru, Kampar, Rohul, Kuansing, Inhu, dan Inhil.
"Khusus ruas jalan Pekanbaru - Tapung Ini, mengerikan kondisinya. Kalaulah tidak segera ditangani, akan putus pastinya. Dan hampir sepanjang ruas jalan hancur dan lubang menganga semakin dalam. Belum lagi ruas Jalan Mahato - Simpang Manggala tahun 2020 tidak ada progres sama sekali, dan 2021 hanya dianggarkan Rp7 miliar saja. Kemudian Ruas jalan di Kuansing, Inhu, Inhil dan lainnya dengan kondisi yang parah," beber Kelmi.
Lebih jauh, mantan Ketua DPRD Rohul ini mengatakan, yang membuatnya sedih, adalah Sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) Riau tahun 2020 adalah ratusan miliar, sedangkan Dinas PU kesulitan anggaran.
"Tentu ini harus menjadi perhatian Pak Gubernur. Masa di saat PU butuh uang ratusan miliar menggenjot infrastruktur, APBD kita Silpa nya ratusan miliar, kan aneh," ucapnya.
Dia meminta Pemprov Riau lebih gesit lagi dalam menerima dan merespon aspirasi masyarakat terkait infrastruktur.
"Maka kita dorong Pemprov lebih gesit lah merespon ruas jalan provinsi yang semakin parah dan banyak dikeluhkan warga," tukasnya.
Sebelumnya, diberitakan CAKAPLAH.com, Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan salah satu prioritas pembangunan Provinsi Riau yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 2019-2024.
"Infrastruktur jalan dan jembatan ini merupakan urat nadi perekonomian masyarakat," ucap mantan Bupati Siak dua periode ini.
Lebih lanjut Gubri menyampaikan, tahun 2020 Pemprov Riau telah membangun, perbaikan dan pemeliharaan jalan provinsi di kabupaten/kota.
"Jalan yang kita bangun tahun 2020 itu sepanjang 25,93 Kilometer (Km), kemudian pereservasi jalan sepanjang 25,1 Km, dan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 705 Km lebih," bebernya.
Tak hanya itu, Gubri mengaku tahun 2020 Pemprov Riau juga melakukan pembangunan jembatan baru sebanyak 5 unit, dan pereservasi jembatan sebanyak 5 unit, serta pemeliharaan rutin sebanyak 108 unit.
"Atas capaian tersebut persentase kemantapan jalan provinsi di kabupaten/kota berada pada 63,9 persen, atau melampaui target 2020 sebesar 62,23 persen," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |