PEKANBARU (CAKAPLAH) - Memasuki pekan kedua Ramadan, beberapa harga komoditi mulai mengalami kenaikan. Namun meski demikian, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Riau memastikan stok pangan di Provinsi Riau dipastikan cukup hingga lebaran mendatang.
"Untuk saat ini harga sejumlah komoditas pangan di Riau cukup mengalami lonjakan jika dibandingkan dengan akhir Maret 2021 lalu," ujar Pj Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Masrul Kasmy dalam release TPID Riau, Jumat (23/4/2021).
Ia mengatakan untuk saat ini harga daging ayam mengalami kenaikan 18,85 persen. Kemudian, harga telur ayam juga mengalami kenaikan sebesar 11,75 persen dan harga daging sapi juga mengalami lonjakan sebesar 6,3 persen.
"Tak hanya itu saja, untuk harga bawang merah juga turut mengalami lonjakan 7,19 persen," Cakapnya.
Dijelaskan Masrul Kasmy, gejolak harga yang saat ini terjadi dipengaruhi oleh pola belanja masyarakat.
"Ada tren dari tahun ke tahun termasuk pada Ramadan dan Idul Fitri. Dimana biasanya terjadi peningkatan belanja dan mendorong kenaikan harga," sebutnya.
Untuk itu, saat ini TPID melalui Bank Indonesia terus mengkampanyekan aksi belanja bijak yang bertujuan untuk meredam belanja masyarakat yang tinggi.
"Tak perlu belanja berlebihan. Belanja seperlunya saja. Karena hal ini justru akan membuat terjadinya lonjakan inflasi," Cakapnya.
Lanjut Masrul Kasmy, sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, TPID menerapkan konsep 4K yakni Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif.
"Hal ini diharapkan mampu untuk menjaga inflasi," pungkasnya.