Kepala BNPB Doni Monardo saat meresmikan Rumah Sakit COVID-19 RSUD Ir. Soekarno di Bangka Belitung. (dokumentasi foto Satgas Covid-19)
|
(CAKAPLAH) - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat terjadi pergeseran tren kasus pandemi dari yang sebelumnya banyak ditemukan di Pulau Jawa, sekarang meningkat di Pulau Sumatra.
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo mengatakan, tren pergeseran ini terbaca sebab saat ini keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) virus Corona di Pulau Sumatra meningkat di atas 60 persen.
"Ada peningkatan bed occupancy rate untuk ruang isolasi dan juga ICU di sejumlah daerah, terutama yang ada di Pulau Sumatra, 7 provinsi yang ada di Sumatra masuk dalam 10 besar nasional," kata Doni dalam Rapat Satgas Covid-19, Selasa (11/5/2021).
Dalam presentasinya, Doni merinci, BOR di Sumatra Utara saat ini 63,8 persen, Kepulauan Riau 61,6 persen, Riau 58,2 persen, Sumatra Selatan 54,3 persen, Jambi 53,9 persen, Sumatra Barat 48,6 persen, dan Lampung 46,9 Persen.
Sementara, 3 provinsi di Pulau Sumatra lain seperti Bangka Belitung, Aceh, dan Bengkulu berada di bawah 40 persen.
"Kita perlu waspada karena ada tren perubahan covid yang terjadi secara nasional, kalau dalam dua bulan yang lalu kasus aktif, angka kematian, dan BOR di Pulau Jawa itu sangat tinggi, nah sekarang beralih (ke Sumatra)," ucapnya.
Doni menegaskan, pergeseran ini menjadi alarm bagi seluruh daerah di pulau-pulau lain untuk tetap meningkatkan disiplin protokol kesehatan 3M; memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan agar kasus tidak meningkat.
"Kita merasa cukup nyaman dengan yang terjadi di Jawa, tapi apakah ini akan bertahan? Belum tentu, karena ada penambahan di Pulau Sumatra, peningkatan ini terjadi sebelum adanya ketentuan tentang larangan mudik," tegasnya.
Diketahui, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 1.723.596 orang Indonesia, kini masih terdapat 95.924 kasus aktif, 1.580.207 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 47.465 jiwa meninggal dunia.