Ilustrasi
|
Inhu (CAKAPLAH) - Masyarakat Desa Simpang Kota Medan, Kecamatan Kelayang, Indragiri Hulu, Riau, bakal merayakan Idul Fitri dalam suasana "mencekam". Pasalnya gajah liar yang yang dua pekan terahir masuk dan merusak tanaman kelapa sawit warga sekitar tak kunjung teratasi.
Dentuman meriam, api unggun serta suara teriakan warga hampir setiap malam terdengar di sekitar kebun warga.
"Kami sudah dua minggu gak pulang ke rumah bang, jaga kebun aja," ujar salah seorang warga yang tidak mau disebut namanya, Rabu (12/5/2021).
Ia menyampaikan bahwa masyarakat sudah tidak sanggup lagi menghadapi gajah liar tersebut. Sebab masyarakat tidak ada komando dari pihak terkait dalam sistem menggiring gajah ke hutan.
"Kami hanya bisa usir sana usir sini, akhirnya gajahnya terkepung di sini-sini aja," tambahnya.
Ia berharap pihak terkait agar segera mengirim gajah jinak dalam menggiring gajah liar tersebut kembali ke hutan. Sebab jika hanya digiring manual ia khawatir akan memakan waktu sangat lama, apalagi saat ini posisi gajah berada di tengah perkampungan warga.
"Kami takutnya memakan korban, sebab sudah dekat dengan pemukiman warga, kami mohon pemerintah segera bertindak cepat," tutupnya.
Sementara itu pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Wilayah 1 Riau, sudah menerjunkan "Mahout" atau pawang gajah guna membantu masyarakat dalam menggiring gajah ke hutan beberapa waktu lalu, namun hingga saat ini belum ada laporan progres dari kegiatan yang dilakukan pihak BKSDA tersebut.***
Penulis | : | Musaher |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Indragiri Hulu |