Prime Park Hotel Pekanbaru.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Larangan mudik ataupun keluar masuk suatu daerah oleh Pemerintah diprediksi akan mempengaruhi tingkat hunian atau okupansi perhotelan di Kota Pekanbaru selama Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.
Asst. Front Office Manager Prime Park Hotel & Convention Rahmadani Siswanto mengatakan, pihaknya memprediksi tamu akan menurun, terlebih tamu-tamu yang datang ke hotel yang berada di Jalan Sudirman Pekanbaru ini biasanya datang dari luar kota.
"Sekarang kami memprediksi jumlah tamu akan menurun. Saya yakin tidak ada tamu dari luar, jadi pasti sepi. Dari tren Idulfitri seperti 2019 lalu, kebanyakan tamu dari kota/kabupaten di Riau," ujar Rahmadani, Kamis (13/5/2021).
Dikatakan Dani, adanya larangan mudik sangat mempengaruhi okupansi hotel. Ia berharap ke depan kondisi dapat semakin membaik, dan market serta okupansi bisa normal kembali.
"Kami berharap bisa normal seperti dulu. Iven-iven kembali berjalan. Karena selama pandemi ini banyak terbentur peraturan pemerintah," tukasnya.
Director of Sales Grand Elite Hotel Henni Rasmonowati menyampaikan, sebagai hotel bisnis, biasanya pada hari kerja tamu yang datang adalah para pebisnis, sementara untuk akhir pekan biasanya datang dari luar kota atau bahkan dari luar provinsi.
"Pas long weekend tidak ada yang masuk ke Pekanbaru, jadi okupansinya cenderung turun. Satu-satunya yang kami harapkan adalah tamu dari Pekanbaru," cakapnya.
Marketing Communication Labersa Hotel Renta Pakpahan menambahkan beberapa tamu yang sebelumnya sudah booking dari luar daerah membatalkan bookingannya. Menurut Renta, saat ini tamu yang bisa diharapkan di libur lebaran ini hanya dari Kota Pekanbaru.
"Ada beberapa bookingan dibatalkan dari daerah luar. Kita berharap tamu dari dalam kota. Labersa bisa menjadi pilihan untul berlibur, karena hotel kami luas, dan jauh dari hiruk pikuk keramaian," tutupnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Ekonomi, Kota Pekanbaru |