PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wajah Syahrul tampak muram. Matanya juga tampak sayu saat melihat sekeliling rumahnya yang sudah terendam banjir. Idul Fitri yang seyogyanya dilalui dengan kebahagiaan dan keceriaan, namun nyatanya tak demikian. Ia bersama puluhan warga di Perumahan Annajim, Jalan Datuk Tunggul, harus merayakan Idul Fitri di tengah kepungan banjir.
Syahrul menjadi salah satu warga di Perumahan Annajim yang menjadi korban banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah Pekanbaru sejak Kamis (13/5/2021) malam hingga Jumat (14/5/2021) dini hari. Wilayahnya memang rutin terkena banjir jika turun hujan deras. Mau tak mau kondisi seperti ini harus diterimanya dengan ikhlas dan lapang dada, meski jengkel karena tak ada perhatian pemerintah untuk mengatasi masalah yang rutin terjadi itu.
"Tadi malam kebetulan saya tidur cepat. Pas hujan sekitar jam 22.00 WIB saya memang langsung tidur. Rencana mau tidur sebentar saja dan mau bangun lagi karena ada pekerjaan yang harus saya kerjakan lagi malam tadi. Rupanya saya tertidur sampai jam 02.00 dini hari dan melihat air sudah masuk rumah. Bahkan sampai ke dalam kamar," ujar Syahrul saat memulai cerita dengan CAKAPLAH.com, Jumat (14/5/2021).
Mengetahui air sudah masuk rumah, dengan sigap ia menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Tapi memang tak banyak, barang-barang sudah hampir semuanya terkena banjir.
"Karpet di kamar salat itu sudah terapung-apung Beberapa buku sekolah anak saya juga ada yang terkena, ini lagi dijemur dan dikeringkan," cakapnya.
Dikatakan pria berumur 38 tahun ini, hujan tak hanya merendam perumahan saja. Sekolah PAUD, TK yang berada di perumahan Annajim juga ikut digenangi banjir. Akses masuk ke perumahan juga terendam banjir meski memang masih bisa dilalui.
"Kalau Musala aman. Karena memang dibuat tinggi dibandingkan rumah-rumah yang ada disini. Mushola ini juga selalu digunakan warga disini yang terkena banjir untuk sekadar mengungsi," sebutnya.
Bahkan saat ini, di Musala juga sudah dibuat dapur darurat sehingga warga setempat yang rumahnya kebanjiran dan tak bisa beraktivitas di rumahnya bisa langsung datang ke Musala Alfirman tersebut.
"Alhamdulillah RT setempat memang termasuk sigap. Itu langsung buat dapur umum darurat, jadi warga yang kebanjiran bisa makan dan beristirahat di mushola hingga air surut," ungkapnya.
"Harusnya saat Idul Fitri ini bisa bersilaturahmi ke rumah-rumah tetangga, bisa nyaman tinggal di rumah tapi kondisinya berbeda. Kami harus berjibaku dengan banjir. Bahkan ada yang ngungsi ke Musala. Ya mau gimana lagi," imbuhnya.
Ia berharap ada solusi dari Pemerintah Kota Pekanbaru untuk masalah banjir ini. Karena banjir ini memang sudah menjadi langganan dan selalu banjir jika terjadi hujan deras.
"Kenapa bisa banjirnya ya saya juga tidak tahu. Tapi memang di Panam ini sangat banyak perumahan dan terus dibangun perumahan-perumahan baru. Entah itu masalahnya atau apa saya juga tak tahu. Yang pasti harapan kami semoga Pemerintah bisa mencari solusi untuk banjir ini," harapnya.
Pantauan CAKAPLAH.com, banjir juga terjadi di beberapa perumahan lainnya yang berada di Jalan Datuk Tunggul. Sebut saja ada perumahan Satitri Asri dan juga Perumahan Taman Cipta City. Untuk di Perumahan Satitri Asri banjir juga sampai masuk ke Masjid.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Lingkungan, Kota Pekanbaru |