Mardianto Manan
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Anggota DPRD Riau Mardianto Manan meminta Pemko Pekanbaru menutup sementara tempat wisata dan tempat yang memicu keramaian di ibukota provinsi Riau. Hal itu dikhawatirkan memicu lonjakan penyebaran Covid-19.
"Untuk sementara ini ditutup saja lah dulu. Tutup sementara dulu, dudukkan dulu poin sanksi itu. Karena apa, umat Islam yang 80 persen nggak boleh salat di masjid, ketakutan kita. Tapi ini tempat wisata berkerumun, seperti Asia Haritahe itu, mendatangkan ribuan orang didiamkan saja. Menyebabkan macet sampai 5 kilometer didiamkan semua bebas saja. Nanti orang emosi, didemo dan ditutup paksa oleh masyarakat kan bahaya," ujar anggota DPRD Dapil Inhu dan Kuansing itu.
Politisi PAN itu menilai larangan mudik yang berujung penyekatan di perbatasan membuat mayoritas warga Pekanbaru tidak bisa mudik pada hari raya Idul Fitri 1442 hijriah ini. Kondisi ini dinilai menjadi titik awal banyaknya warga yang mencari alternatif liburan di dalam kota Pekanbaru.
Dan benar saja, di beberapa tempat wisata, ratusan warga berbondong-bondong dan dikhawatirkan akan memicu terjadinya lonjakan penyebaran kasus covid19 di Pekanbaru.
"Saya mengecam walikota Pekanbaru yang teledor melakukan pengawasan terhadap tempat wisata besar, seperti Asia Haritage, tak peduli Prokes Covid-19 di tempat wisata. Padahal kebijakan sangat ketat dilakukan terhadap salat Idul Fitri," kata Mardianto Manan kepada CAKAPLAH.com, Ahad (16/5/2021).
Politisi PAN ini juga mengecam Satgas Covid-19 yang acuh terhadap keramaian di tempat wisata.
"Kenapa ya, kok begitu sentimentil terhadap rumah ibadah Islam ketika salat Ied kemarin, tapi begitu leak alias lembek kepada orang yang menyembah dunia, apanya kampung kita yang salah ya?" ketusnya.
Karena itu, ia meminta agar Pemko Pekanbaru menutup sementara tempat wisata dan tempat yang menimbulkan keramaian sementara waktu.
"Makanya walikota tutup lah masa-masa transisi seperti sekarang ini, sampai waktu yang tidak ditentukan. Kan masih sampai surat edaran tanggal 16 itu. Orang mudik bertemu emaknya nggak boleh, ke masjid nggak boleh, tapi ramai-ramai di Asia Heritage itu boleh, kan lucu itu," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Kota Pekanbaru |