Nazzarudin Arnazh
|
PELALAWAN (CAKAPLAH) - Ketua Fraksi PAN DPRD Pelalawan Nazzarudin Arnazh, menyayangkan adanya pungutan liar di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mitra Unggul Perkasa yang beroperasi di Desa Segati Kecamatan Langgam, oleh oknum security kepada Pemasok Buah (PB) Tandan Buah Segar (TBS). Dia mendorong pihak PB untuk melaporkan aksi ini kepada manajemen perusahaan.
"Jika ada pihak yang merasa tidak nyaman, dengan keadaan itu, laporkan kepada manajemen perusahaan. Sebab kejadiannya kan di dalam areal perusahaan," terang Nazzarudin Arnazh, kepada CAKAPLAH.com, Selasa (18/5/2021).
Politisi senior dari PAN ini memandang keluhan yang dialami oleh sejumlah pemasok buah menurut hematnya setelah mencerna pemberitaan sebelumnya, itu bukan Jatah Preman (Japrem) atau pun Pungutan Liar (Pungli). Jika Japrem itu cakapnya, adalah tidak pandang bulu dipukul rata semuanya.
Ia menilai bahwa keluhan pemasok buah tersebut adalah bagian dari strategi untuk mengurai antrean. "Ini adalah strategi bagi kawan-kawan pemasok buah di sana terurai dari antrean sehingga membuka peluang terjadinya oknum petugas nakal," kata dia.
Meskipun demikian, Nazzarudin Arnazh yang juga dikenal vokal menyuarakan kepentingan masyarakat di Pelalawan ini, mendesak kepada manajemen PT MUP menerapkan SOP antrian bagi pemasok buah, sehingga menutup cela bagi oknum sekurity bermain.
"Langkah bijaknya, kawan-kawan pemasok buah harus berani melaporkan kepada pihak manajemen dan manajemen harus membuat SOP antrean akan menutup celah oknum petugas bermain," tandasnya, seraya mengatakan pihak manajemen jangan tutup mata dengan persoalan tersebut.
Berdasarkan informasi yang dirangkum CAKAPALAH.com di lapangan, Selasa (18/5/2021) manajemen PT MUP memanggil sekurity di penjagaan pabrik. Hanya, saja ketika dikonfirmasi kepada Humas grup perusahaan Asian Agri ini takut memberikan komentar.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah Pemasok Buah (PB) yang hendak menjual Tandan Buah Segar (TBS) di Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT Mitra Unggul Perkasa yang beroperasi di Desa Segati Kecamatan Langgam, mengeluhkan adanya 'jatah preman' alias pungutan liar (pungli) yang diduga dilakukan oleh oknum security.
Pungli ini dilaporkan sudah berlangsung lebih dua tahun terakhir. Awal mulanya, jatah preman (Japrem) itu hanya bersifat pertemanan dan ala kadar atau seikhlas diberikan kepada oknum security. Seiring berjalannya waktu seakan-akan Japrem tersebut justru semakin menjadi-jadi.
Celakanya, lagi jika pemasok buah bermodal besar dan memberikan Japrem kepada oknum petugas security dengan nominal menggembirakan mendapatkan perlakuan istimewa.
"Jika pemasok buah yang modalnya, kuat dikasih Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu kepada oknum security untuk satu mobil, mereka ini mendapatkan perlakuan istimewa. Artinya, meskipun baru datang di pabrik justru mereka yang terlebih dulu masuk. Sementara kami yang hanya kasih ala kadarnya, diabaikan. Bahkan, mau antre terlantar sampai dua hari," terang sejumlah Pemasok buah, meminta CAKAPLAH.com untuk tidak menulis namanya, Senin (17/5/2021).
Pemasok buah ini berterus terang, praktik pungli alias Japrem, sudah lebih dua tahun terakhir dilakukan oleh oknum security PMKS PT MUP. "Sekarang kami sudah tidak tahan lagi, jika sebelumnya masih di atas toleransi. Kini kami azab dibuatnya," kata mereka seraya mengatakan praktik Japrem diduga tidak diketahui oleh manajemen PT MUP.
Mereka memperkirakan, aliran duit mengalir Pungli ini mengalir ke kantong oknum security itu sendiri. "Bayangkan berapa mobil masuk setiap hari, kali dua ratus untuk satu mobil. Kami pemodal kecil ini sudah tak tahan," paparnya.
Dengan praktik ini mereka meminta kepada pihak manajemen PT MUP turun tangan melakukan evaluasi terhadap kelakuan oknum security justru merusak citra baik perusahaan. "Kami memohon kepada manajemen perusahaan agar menindak kejadian ini," paparnya.
Di tempat terpisah, Humas PT MUP Kevin dan Masrurrazi ketika dikonfirmasi belum mendapatkan informasi terkait adanya Pungli yang dilakukan oknum security terhadap mobil pemilik PB di pabrik PMKS Segati.
"Belum ada kita dapat informasi terkait hal ini, meskipun benar infonya, yang dilakukan oknum security, dapat kami sampaikan itu tanpa sepengetahuan manajemen. Terima kasih info ini, kami akan segera selidiki," tandasnya.***
Penulis | : | Febri Sugiono |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Peristiwa, Kabupaten Pelalawan |