ROHUL (CAKAPLAH) - Satgas Covid-19 Kabupaten Rokan Hulu bakal meningkatkan intensitas Operasi Yustisi guna mengedukasi masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan.
Hal itu disampiakan Kalpolres Rohul AKBP Taufik Lukman Nurhidayat usai mengikuti Pengarahan Virtual dari Presiden Joko Widodo, Rabu (19/5/2021) di Ruang Video Conferance Dinas Komunikasi dan Informasi Rohul.
Kapolres mengatakan, Operasi Yustisi yang dilakukan Satgas Covid-19 bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan 5 M yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilisasi dan mencuci tangan.
"Imbauan edukasi yang sudah dilakukan selama ini mulai menunjukan hasil dengan meningkatnya kesadaran masyakat mematuhi protokol kesehatan serta mulai menurunnya kasus Covid-19 di Rohul," cakap Kapolres.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu hingga tanggal 18 Mei 2021 angka kasus Covid-19 di Rohul menurun. Jika sebelumnya ada 6 kecamatan yang ditetapkan zona merah saat ini hanya menyisakan 2 kecamatan yang masih tinggi kasus Covid-19 yakni Kecamatan Rambah dan Ujung Batu.
Ke depan Satgas Covid-19 akan terus mengintensifkan pelaksanaan operasi yustisi. Satgas juga akan memperkuat komunikasi, kolabirasi dan koordinasi antar instansi dalam rangka pengendalian Covid-19.
"Komunikasi kolaborasi koordinasi yang intens dalam rangka pengendalian Covid-19 ini selalu ditekankan terutama dalam rangka pelaksanaan yustisi menerapkan PPKM Mikro masing desa," pungkas Kapolres.
Dalam arahannya, Presiden Joko Widodo menyebut salah satu sebab peningkatan eksponensial kasus Covid-19 adalah kelengahan managemen pengendalian di daerah melihat penurunan statistik kasus.
Sebelum terlambat, Jokowi meminta Bupati/ Walikota dan Forkompinda di Provinsi Riau agar meningkatkan komunikasi, koordinasi dan Kolaborasi dalam menghadapi pandemi Covid-19 di wilayah masing-masing.
Jokowi memberikan contoh perkembangan kasus covid-19 di India. Dari awalnya 9 ribu kasus perhari meningkat menjadi 267 ribu perhari. Hal ini menurutnya tak lepas dari kelengahan sehingga peningakatan ekponensial tak bisa terelakan.
"Saya sampaikan hati-hati kalau kasusnya turun. Jangan lengah, jangan Choas baru bertindak, sehingga terjadi peningkatan ekponensial," cakap Presiden.
"Kenapa saya ke Riau, karena saya ingin mengingatkan kembali, harus ada respon yang cepat kalau ada peningkatan," imbuh Jokowi lagi.
Jokowi juga menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di Riau dan tingginya angka kematian, yang menurutnya disebabkan kelengahan. Meski demikian Jokowi mengapresiasi angka kesembuhan di Riau meskipun masih di bawah rata-rata nasional.
Jokowi menyatakan, manajemen organisasi di Indonesia yang sudah menyentuh skala RT dan RW menjadi keuntungan tersendiri dalam menyelesaikan permasalahan Covid-19 di tanah air. Namun perlu kerja keras dan koloborasi yang solid.
"Makanya program PPKM mikro menjadi kunci harus digerakkan, begitu ada kasus langsung isolasi kalau berat langsung rawat di rumah sakit tapi ini butuh peran serta semua mulai dari RT/RW, kepala desa, camat, bupati/ walikota dan gubernur," pungkasnya.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |