Ilustrasi.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan telah terjadi pengurangan atas Utang Luar Negeri (ULN) Pemerintah Indonesia di triwulan I 2021 ini, dengan angka pengurangan kurang lebih sebesar Rp 317,96 triliun.
Sehingga total ULN yang sebelumnya pada akhir Februari 2021 adalah sebesar US$422,6 miliar atau sekitar Rp6.169,96 triliun. Kini menjadi sebesar USD415,6 miliar atau Rp 5.852 triliun.
Berdasarkan keterangan resmi BI, Jumat (21/5/2021) yang diterima CAKAPLAH.com di Jakarta. Perkembangan tersebut didorong oleh penurunan posisi ULN Pemerintah. Secara tahunan, ULN triwulan-I 2021 tumbuh 7,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 3,5% (yoy).
Kemudian, ULN Pemerintah mencatat posisi yang lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Posisi ULN Pemerintah pada triwulan I 2021 mencapai USD203,4 miliar atau lebih rendah 1,4% (qtq) dibandingkan dengan posisi pada triwulan IV 2020.
Penurunan tersebut antara lain karena pelunasan atas pinjaman yang jatuh tempo selama periode Januari hingga Maret 2021, yang sebagian besar merupakan pinjaman bilateral.
Secara tahunan, ULN Pemerintah triwulan I 2021 tumbuh 12,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan 3,3% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Selanjutnya, BI juga menyampaikan bahwa ULN Pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja prioritas, yang antara lain mencakup sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib 17,7% dari total ULN Pemerintah), sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (17,1%), sektor jasa pendidikan (16,2%), sektor konstruksi (15,3%), dan sektor keuangan dan asuransi (12,9%).
Posisi ULN Pemerintah triwulan I 2021 relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruhnya merupakan ULN dalam jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9% dari total ULN Pemerintah.