SIAK (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Siak secara resmi memperpanjang penutupan tempat-tempat wisata baik yang dikelola pemerintah maupun swasta mulai 18-24 Mei 2021.
Tutupnya tempat wisata tersebut membuat warga setempat dan wisatawan kelimpungan untuk mencari tempat rekreasi saat berlibur di akhir pekan.
Kendati begitu warga tak kehabisan akal, odong-odong yang mangkal di sekitar Istana Siak menjadi primadona untuk sarana berekreasi.
Pengusaha odong-odong pun mendapat hikmah karena momen tersebut. Seperti yang dirasakan Reza (20) pengusaha odong-odong motor muda yang mengaku meraup lebih banyak untung ketimbang hari biasa.
"Baru minggu ini ramai, waktu puasa kemarin sepi karena mungkin orang ke Siak juga tidak boleh, dan Istana juga tutup. Sekarang alhamdulillah penghasilan naik," kata Reza berbincang dengan CAKAPLAH.com, Sabtu (22/5/2021).
Sehari-hari ia menggantungkan pendapatannya dengan odong-odong milik tuannya. Ternyata Reza hanya sebagai pengemudi yang digaji per hari berdasarkan besaran pendapatannya.
"Sistemnya kerja bagi hasil bang, 40 persen saya dan 60 persen pemilik odong-odong. Jadi gajinya per hari selesai narik," katanya.
Dalam sehari ia mampu meraup omset hingga Rp300 ribu jika libur atau weekend. Reza mulai mangkal di depan Istana Siak jam 9.00 WIB sampai 21.00 WIB.
"Kalau hari-hari biasa cuma Rp100 - Rp150 ribu paling tinggi, cukuplah untuk kebutuhan hari itu," katanya.
Odong-odong motor yang Reza kemudikan bermuatan 12 orang full. Ia menaruh tarif perorang Rp5.000, rute kelilingnya hanya berjarak sekitar 3,5 kilometer mulai dari depan istana Siak dan kembali ke Istana Siak.
"Anak-anak dan dewasa harganya sama bang, rutenya putar sekitar istana Siak saja. Kalau dibooking rutenya agak jauh dan tarif perorang Rp10 ribu," kata dia.
Ia juga mengatakan odong-odong motor yang sering beroperasi di depan Istana Siak berjumlah 12 unit. Sedangkan odong-odong bermesin mobil ada 4 unit.
Selain odong-odong, tempat rekreasi alternatif bagi warga dan pengunjung adalah lapangan Siak Bermadah dan Water Front City atau turap Singapura di depan Istana Siak.
Pantauan dilapangan, lapangan tersebut mulai diramaikan oleh wisatawan dan pedagang kaki lima. Bahkan ada pula penjual mainan anak-anak tampak membuka lapak dagangannya di area itu. (inf)
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Siak |