Pekanbaru (CAKAPLAH) - Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 pasca libur lebaran idulfitri 1442 H mulai mengkhawatirkan. Penambahan kasus positif corona di Riau selalu di atas angka 500-an kasus. Bahkan hari ini Senin (24/5/2021) terdapat 665 orang positif Covid-19, dan yang sembuh menurun drastis 204 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir, mengatakan kenaikan kasus positif Covid-19 di Riau didominasi dari klaster keluarga pasca 11 hari lebaran. Untuk kaster keluarga yang biasanya hanya 3 sampai 5 orang terkonfirmasi untuk saat ini mencapai 5 sampai 10 orang terpapar Covid-19 dalam satu keluarga.
“Hampir dua minggu pasca lebaran kasus positif Covid-19 naik. Untuk saat ini itulah kasus tertinggi di Riau, setelah sebelumnya berada di bawah 600 kasus. Masih dari klaster keluarga yang meningkat saat ini, bayangkan saja satu keluarga itu yang terpapar 6 sampai 10 orang, bahkan ada yang satu keluarga yang kena 18 orang, setelah ditracing keluarganya,” ujar Mimi, Senin (24/5/2021).
“Untuk Kota Pekanbaru saja ada sebanyak 25 klaster keluarga, kalau 10 orang saja satu keluarga sudah mencapai 250 orang. Belum lagi di Bengkalis, Kampar, dan daerah lainnya yang kasusnya hampir sama klaster keluarga, apa tidak besar jadinya dan kasus tinggi,” tambah Mimi.
Disinggung apakah klaster keluarga ini terpapar pasca lebaran ini, Mimi menjelaskan, sesuai dengan prediksi sebelumnya, kasus akan naik pasca lebaran. Karena sebelum lebaran kasus positif di Riau juga tinggi, dan hanya turun beberapa hari saat lebaran. Usai lebaran mulai naik lagi, setelah banyaknya orang yang masuk ke Riau, banyaknya masyarakat yang abai terhadap prokes, dan masih meningkatnya mobilisasi, pada saat puasa, baik buka puasa bersama, kumpul-kumpul termasuk ada yang lolos mudik.
“Inikan yang sekarang yang meningkat ini cerminan dari dua minggu lalu sebelum lebaran. Di awal lebaran akhir puasa, kasus menurun, dan kita bisa lihat bersama saat bulan puasa banyak buka puasa bersama, mall buka, kegiatan yang mengumpulkan masa juga, mudik ada juga yang lolos, termasuk orang pendatang ke Riau, pastilah berkumpul lagi dengan keluarga. Tanpa prokes dan abai tentu bisa saja terpapar, makanya banyak klaster keluarga,” jelas Mimi.
Sementara itu, untuk pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, bertambah sebanyak 24 orang. Yang meninggal dunia masih dari pasien yang menjalani perawatan yang sudah berat. Dan usia pasien di atas 50 tahun, sedangkan yang usia dibawah 50 tahun persentasenya kecil.
“Masih lansia yang banyak meninggal dunia, di atas 50 tahun. Nah inilah gunanya diadakan vaksinasi bagi masyarakat, terutama bagi lansia kalau bisa divaksin. Agar nantinya saat terkena Covid kondisinya tidak berat, dan bisa diobati. Vaksinasi ini kan juga untuk meningkat imun, jadi kami mengimbau vaksinasi bagi masyarakat,” kata Mimi.
“Dan yang terpenting jangan lupa selalu memakai masker, hindarilah kumpul-kumpul yang tidak penting. Yang sudah vaksin juga jangan lupa pakai masker selalu, jangan setelah vaksin bebas tidak, tapi tetap prokes,” imbau Mimi.
Penulis | : | CK1 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |