Presiden Joko Widodo saat meninjau vaksinasi massal di Pekanbaru baru-baru ini.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Setelah lebih dari satu tahun pandemi Covid-19 menghantam dunia, tak terkecuali Indonesia, ikhtiar untuk mencegah penularannya terus menerus diupayakan. Salah satunya adalah dengan program vaksinasi.
Ternyata, program vaksinasi yang telah berlangsung dari awal dimulai oleh Presiden Jokowi, diteruskan ke kepala daerah, tokoh masyarakat dan saat ini sudah dalam program vaksinasi massal yang menyasar masyarakat luas, sangat membantu membangun percaya diri (Pede) masyarakat, terlebih bagi para garda terdepan dan profesi yang sangat riskan tertular Covid-19.
Sila, salah seorang Admision di salah satu rumah sakit di Pekanbaru mengaku merasa lebih percaya diri ketika sudah mendapatkan vaksin jenis Sinovac.
"Alhamdulillah, dengan ikhtiar ini, membuat saya lebih percaya diri. Karena bagaimanapun, bekerja di rumah sakit membuat kekhawatiran tertular Covid-19 sangat tinggi. Karena setiap harinya pasti berdekatan dengan pasien Covid-19," kata Sila, Kamis (27/5/2021).
Namun demikian, kata ibu seorang anak ini mengatakan, bahwa walau sudah divaksin, dia tetap terus menjaga protokol kesehatan, dengan memakai masker dan menjaga jarak, serta mencuci tangan. Terutama saat di lingkungan kerja dan begitu kembali ke rumah.
"Covid-19 akan terus ada kalau kita bandel, maka meskipun telah divaksin, mari kita tetap jaga protokol kesehatan," sebut Sila.
Tingkat ke-pede-an yang sama juga diutarakan oleh salah seorang Jurnalis di Pekanbaru, Fitrah Dayun. Dengan mobilitas yang tinggi dan terus berjumpa dengan orang banyak serta orang baru, membuatnya sedikit lega ketika sudah mendapatkan Vaksin Sinovac sebanyak dua kali.
Sebelumnya, ia mengaku sangat khawatir dengan Covid-19, terlebih ia mengkhawatirkan istri dan tiga orang anaknya yang masih balita.
"Saya selalu khawatir, bagaimana jika saya OTG, sedangkan saya memiliki tiga anak dan seorang istri. Maka dengan saya yang sudah mendapatkan vaksinasi, membuat saya sedikit lega, dan membuat saya semakin bisa berpikiran positif," cakapnya.
Kendati sudah divaksin, dalam rutinitasnya yang padat, dia tetap rajin mencuci tangan dan memakai masker. Handsanitizer juga selalu mengiringi mobilitasnya selaku pemburu berita.
"Tapi saya mengerti bahwa yang paling penting untuk menjaga Protokol Kesehatan, jangan kendor. Ayo kita bersama-sama menekan angka Covid-19, dimulai dari kita," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, program vaksinasi massal saat ini tengah digalakkan. Pemko Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau telah menerima 50.000 dosis Vaksin Sinovac sesuai ucapan Presiden RI Joko Widodo pada 19 Mei 2021 lalu. Dengan vaksin sebanyak ini maka Pemko Pekanbaru menggelar vaksinasi massal di delapan lokasi.
Delapan titik lokasi vaksinasi tersebut antara lain di Rumah Sakit Daerah (RSD) Madani, Puskesmas Rejosari, Gedung Guru Kota Pekanbaru di Jalan Arifin Ahmad, Gedung Serbaguna di dalam Kawasan Perumnas Rumbai (di belakang Mapolsek Rumbai, Jalan Sekolah) dan di Gedung Pertemuan Sopo Godang HKBP di Jalan Hang Tuh.
Presiden Joko Widodo pun telah meninjau pelaksanaan vaksinasi gotong royong di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) Pekanbaru, pada Rabu (19/5/2021).
Dalam kesempatan itu, Presiden mengatakan, untuk pelaksanaan vaksinasi di Kota Pekanbaru ada sebanyak 10.800 masyarakat yang divaksin.
"Saya juga sudah memerintahkan Menteri Kesehatan untuk mengirim vaksin yang lebih banyak ke Provinsi Riau, yang nanti untuk dipakai vaksinasi di Pekanbaru dan Dumai," katanya.
Presiden mengharapkan dengan vaksinasi gotong royong inj dapat mencapai program vaksinasi, sehingga dapat menekan penyebaran Covid-19 di Riau.
"Dengan begitu diharapakan kondisi Riau kembali normal di kuartal/semester dua, dan dapat menekan penyebaran Covid-19," pungkasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serba Serbi, Riau |