ROHIL (CAKAPLAH) - PT Pertamina (Persero) telah merombak jajaran struktur top management PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Melalui RUPS tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizona Suardin atau yang akrab disapa Buyung menjadi Dirut baru PHR, menggantikan Ricardo Perdana Yudantoro.
Wakil Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Anggawira mengatakan, jajaran anggota HIPMI berharap terjadi perbaikan kinerja setelah penetapan Buyung sebagai Dirut PHR yang baru.
"Pak Buyung selama ini juga punya rekam jejak yang baik terkait kapasitas dan kompetensi di pengelolaan Migas, beliau sebelumnya menjabat sebagai Deputi Perencanaan di SKK Migas, kami berharap ada perbaikan kinerja PHR di bawah kepemimpinannya," cakap Angga.
Pada Agustus mendatang, Pertamina akan mengambil alih pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI). Adapun operator Blok Rokan nantinya diserahkan kepada PHR yang saat ini sedang dalam tahap menyelesaikan proses perizinan.
"Blok Rokan merupakan salah satu penyumbang terbesar hasil Migas dan harapan kami memang proses pengalihan ini bisa berjalan mulus seiring dengan ditetapkan Dirut PHR yang baru," paparnya.
Harapan kami dari Hipmi, katanya, Pak Buyung dapat berkolaborasi tentunya dengan pengusaha-pengusaha lokal dan juga pengusaha muda agar bisa tercapai KPI yang ditetapkan pemerintah yaitu 1 juta barel dan juga melibatkan para stakeholder lokal agar menjadi prioritas.
Sementara itu, Ketua BPC HIPMI Rohil Auniabduh kepada CAKAPLAH.com, Kamis (27/5/2021) mengatakan sangat mendukung dan mengapresiasi atas kebijakan Menteri BUMN yang telah menunjuk Dirut Pertamina Hulu Rokan yang sudah disepakati melalui rapat umum pemegang saham.
Menurutnya, penunjukan tersebut tentu telah melalui tahapan dan pertimbangan yang matang. Apalagi, katanya, penunjukan dilakukan oleh seorang Menteri BUMN yakni Erik Tohir.
Hal ini diungkapkan Ketua BPC HIPMI Rohil dalam menanggapi adanya statement yang mengatakan bahwa Deputi Perencanaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Jaffee Arizona Suardin atau yang akrab disapa Buyung dianggap kurang layak dan tidak mampu.
Auniabduh juga meminta PHR melibatkan peran pengusaha lokal khususnya yang berada di 5 kabupaten dan 2 kota penunjang pengelolaan Blok Rokan.
Dimana, wilayah kerja Blok Rokan berada di Rohil, Rohul, Bengkalis, Siak, Kampar, kota Pekanbaru dan Dumai sebagai kota penunjang aktivitas Blok Rokan.
Hipmi, tambahnya, juga berharap Pertamina Hulu Rokan membuka informasi yang luas tentang aktivitas pengelolaan dan aktivitas penunjang minyak dan gas bumi di Wilayah kerja blok Rokan.
"Harapan kami PHR secepatnya berkolaborasi dengan pengusaha lokal untuk menjadi mitra langsung agar ikut serta melakukan aktivitas penunjang kilang minyak dan gas bumi, kasihlah panggung sedikitlah kami di daerah ini," pungkasnya.
Penulis | : | Uspa Sagala |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Ekonomi, Riau, Kabupaten Rokan Hilir |