ROHUL (CAKAPLAH) - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Dr. Bambang Triono membantah jika pihaknya tidak memiliki fasilitas ICU pada 4 rumah sakit rujukan Covid-19 di daerahnya.
Pernyataan tersebut menanggapi pernyataan Juru Bicara Satgas Provinsi Riau dr Indra Yovi yang menegur Pemkab Rohul dan Pemkab Kepulauan Meranti karena tidak memiliki ruang ICU seiring dengan menipisnya kapasitas ruang ICU di Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Riau, Seperti yang diberitakan CAKAPLAH.COM, Senin (31/5/2021).
Bambang menjelaskan, Pemkab Rohul sebenarnya sudah memiliki Ruang ICU dengan 2 unit alat ventilator dan 4 unit High Flow Nasal Cannula (HFNC). Namun atas kebijakan Direktur RSUD Rohul ruang ICU tersebut dinonaktifkan sementara dikarenakan terbatasnya tenaga medis.
"Bukan tidak ada, sebelumnya punya, cuma oleh rumah sakit ICU itu dinonaktifkan sementara karena petugas medis yang mengoperasikan tidak cukup," cakap Bambang Kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (1/6/2021).
Bambang menyatakan, pihaknya tetap berupaya maksimal agar ruang ICU untuk perawatan Covid-19 ini bisa segera difungsikan.
"Tadi menurut Direktur RSUD bulan Juni ini akan mulai dioperasikan lagi, bahkan ada penambahan 1 Unit ICU lagi di Ruang Isolasi tekanan negatif RSUD Rohul, namun ini juga tergantung tenaga medisnya nanti," ujarnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Direktur RSUD Rohul dr. Novil Raykel tak membantah jika pihaknya mengalami kekurangan tenaga medis untuk mengaktifkan kembali layanan ruang ICU bagi pasien Covid-19 di RSUD Rohul.
Direktur juga mengaku pihaknya tidak bisa memindahkan Tenaga medis lain ke Ruang ICU karena petugas medis di ruang ICU ini harus memiliki keterampilan khusus.
"Kita tidak bisa pindahkan tenaga medis dari ruangan lain ke ICU karena tenaga medis untuk ICU ini tidak bisa sembarangan, harus punya sertifikasi dan memiliki keterampilan terutama dalam bidang Anastesi dan mengoperasikan alat seperti Ventilator dan HFNC," jelasnya.
Novil menerangkan saat ini RSUD Rohul baru bisa menyiapkan 2 orang perawat yang difungsikan dalam 3 shift kerja dimana seharusnya mereka hanya bekerja 2 shift. Bahkan di beberapa kasus berat Covid-19, ruang ICU ini tetap difungsikan.
"Inilah yang menjadi kendala mengapa ICU belum bisa dimaksimalkan, mengingat terbatasnya SDM perawat yang dibutuhkan standby 24 Jam. Paling tidak saat ini kami butuh 10 orang tambahan tenaga medis dengan keahlian khusus di ICU," ujarnya.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Rokan Hulu |