Gubernur Riau Syamsuar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rendahnya realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau tahun 2021 menjadi perhatian Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.
Apalagi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktur Jenderal Keuangan Daerah Ardian Noervianto merilis terdapat lima provinsi yang realisasi APBD belanja terendah per 28 Mei, diantaranya Papua Barat realiasinya sebesar 5,56 persen, Kalimantan Barat sebesar 11,08 persen, Sulawesi Barat realisi belanja 11,23 persen, Selawesi Selatan 13,09 persen, dan Provinsi Riau 13,12 persen.
Karena itu, Gubri Syamsuar meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk menggesa kegiatan.
"Jadi kami sedang menggesa. Teman-teman ini (OPD) agar mempercepat proses kegiatan-kegiatan yang ada di masing-masing OPD," kata Gubri Syamsuar, Rabu (2/6/2021).
Lebih lanjut Syamsuar mengatakan, sebenarnya realisasi APBD Riau per 28 Mei sudah mencapai 17 persen. Hanya saja data di Kemendagri baru 13 persen.
"Sebenarnya kemarin itu (realisasi APBD) kita sudah mencapai 17 persen. Tapi data di sana (Kemendagri) baru 13 persen. Jadi 13 persen itu bukan yang paling rendah, sebenarnya masih banyak lagi provinsi lain yang lebih rendah. Kalau tak salah kemarin Aceh dan Papua lebih rendah dari APBD Riau. Kita berada dipertengahan kira-kira," terangnya.
Untuk itu, Gubri mengaku saat ini pihaknya sedang mengejar realisasi APBD. Sebab sesuai arahan Presiden dan diharap Mendagri agar Juni ini realisasi APBD bisa diatas 20 persen.
"Sesuai diharapkan Pak Menteri, realisasi APBD bisa 20 persen lebih. Makanya sekarang kita kejar agar Bulan Juni ini realisasi APBD Riau dapat ditingkatkan sesuai harapan Pak Presiden," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |