ilustrasi
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), Tarif Dasar Listrik (TDL) biaya BPKB dan STNK serta sejumlah kebutuhan pokok akhir-akhir ini, mendapat kritik dari sejumlah pihak. Pemerintah saat ini dianggap tidak peka terhadap kondisi perekonomian masyarakat saat ini.
Kondisi ini dikritisi sejumlah mahasiswa yang menyuarakan adanya reformasi ditubuh pemerintahan yang dipimpin Presiden Joko widodo dan Wapres Jusuf Kalla saat ini.
Presiden Mahasiswa UR, Abdul Khair, kebijakan yang dikeluarkan Pemerintahan Joko Widodo akhir-akhir ini cenderung tidak berpihak kepada rakyat.
"Kemana kebijakan-kebijakan yang pro terhadap rakyat kecil? Apakah pemerintah telah kehilangan cara untuk mengatasi permasalahan ekonomi bangsa selain dengan membebankannya pada rakyat," ungkap Abdul Khair.
"Untuk itu kami sebagai rakyat Indonesia menyatakan sikap, menolak dengan tegas PP nomor 60 tahun 2016 yang berisi daftar kenaikan biaya kendaraan bermotor hingga 3x lipat yang dinilai menyengsarakan rakyat Indonesia, menolak dengan tegas kenaikan biaya tarif listrik yang mencapai 242,5% karena akan menyengsarakan rakyat, mendesak Presiden Jokowi mencabut PP nomor 60 tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA," ungkapnya.
Atas kondisi tersebut, BEM UR bahkan BEM se Indonesia, berencana akan melakukan aksi turun ke jalan pada aksi Kamis 12 Januari atau aksi 121, sebagai bentuk penolakan atas kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro dan memberatkan rakyat Indonesia termasuk rakyat Riau.
"Indonesia tidak sedang baik - baik pada saat ini. Di awal tahun pemerintah menghadiahkan sebuah kado pahit dengan mencabut subsidi listrik dan menaikkan tarif STNK, BPKB dan lain-lain, Bagaimana nasib orang tua kita? Bagaimana nasib keluarga kita? Bagaimana nasib masyarakat miskin kedepan? Apa gunanya pemerintah sekarang? Subsidi dicabut, dan masyarakat kini yang mensubsidi pemerintah atas kegagalan pemerintah mencari solusi untuk permasalahan bangsa," tegasnya.
Untuk itu, lanjut Khair, Sudah waktunya almamater biru langit bergerak dengan kondisi saat ini.
"Apa yang lebih puitis selain berbicara tentang kebenaran, Kita akan lakukan aksi protes kepada kebijakan pemerintah yang memberatkan rakyat saat ini, untuk itu kepada rekan-rekan mahasiswa, atas nama rakyat Indonesia dan Riau, siapkan almamater, Jalanan menanti aksimu, hari Kamis 12 Januari 2017 kita akan turun lakukan aksi bela rakyat," pungkas Khair.*