Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau gagal memenuhi target yang diberikan Presiden Joko Widodo untuk menurunkan kasus terkonfirmasi Covid-19 di Riau dalam waktu dua pekan.
Diketahui saat melakukan kunjungan kerja ke Riau pada Rabu (19/5/2021), Presiden memberi target dua pekan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota, serta Forkopimda Riau dan Kabupaten/Kota untuk menurunkan jumlah kasus Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.
Hal itu diakui Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Riau, dr Indra Yovi kepada CAKAPLAH.com, Kamis (3/6/2021) saat memberi keterangan pers di Posko Satgas Penanganan Covid-19 Riau, Gedung Daerah Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru.
"(Presiden memberi terget dua pekan kasus Covid-19 Riau turun) Ternyata gagal. Artinya apa targetnya tidak turun. Kemarin angkanya tinggi, 615 kasus," katanya.
Yovi mengatakan Presiden memang memberi target dua pekan untuk menurunkan kasus Covid-19 di Riau. Namun target tersebut tidak terpenuhi.
"Sekarang sudah lewat dua minggu beliau (Presiden) dari Riau, angka kasus kita belum turun. Tentu kita akan terus berusaha, semua berusaha. Baik dari masyarakat, pemerintah, tenaga kesehatan, maupun wartawan, semua kita harus berusaha menurunkan kasus," ungkapnya.
Namun Indra Yovi menegaskan, bukan berarti menurunkan angka kasus Covid-19 di Riau juga menurunkan tracing dan testing.
"Itu tidak boleh sama sekali. Insya Allah kalau kita tidak pernah terbersit keinginan menurunkan testing supaya zonanya menjadi hijau. Di Satgas Provinsi Riau tidak seperti itu. Malahan kita mau menaikan jumlah testing dan tracing. Sepakat itu Forkopimda Riau, Gubernur, Kapolda, Danrem. Semua sepakat," tegasnya.
Dijelaskan Yovi, testing dan tracing merupakan bagian utama dari memutus rantai. Untuk kewenangan testing dan tracing tersebut merupakan kewenangan pemerintah.
"Kalau treatment itu serahkan ke kita tenaga kesehatan. Tapi untuk menurunkan jumlah itu bukan domain dari tenaga kesehatan. Kami ada di hilirnya, dan hulunya harus dibereskan dulu. Kalau ditanya siap tidak rumah sakit? Tentu kami harus siap. ICU bertambah tidak, tentu ditambah kapasitasnya, begitu juga ruang isolasi kita tambah kapasitasnya, dan obat-obatan kita ratakan," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |