CJH RI kembali batal berangkat tahun 2021 ini.
|
MERANTI (CAKAPLAH) - Tahun ini, sebanyak 150 orang calon jamaah haji (CJH) asal Kepulauan Meranti harus berbesar hati karena batal berangkat ke tanah suci Makkah. Hal ini menyusul keputusan pemerintah Indonesia yang membatalkan keberangkatan haji tahun 1442 H.
Hal itu disampaikan Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag Kepulauan Meranti, Hasbullah SAg, ketika berbincang-bincang dengan CAKAPLAH.com, Kamis (3/6/2021). Katanya, jika kondisi normal, seharusnya CJH asal Kepulauan Meranti yang akan berangkat haji sebanyak 150 orang.
"Kalau kondisi normal, yang akan berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini 150 orang," ujar Hasbullah.
Dengan pembatalan keberangkatan sebagaimana diputuskan pemerintah Indonesia ini, kata Hasbullah lagi, CJH harus berbesar hati. Jika kondisi sudah kembali normal seperti sebelum wabah Covid-19, yang ditunda keberangkatannya tahun 2021, akan diberangkatkan pada tahun mendatang, 2022. Pun begitu bagi CJH yang antre tahun 2022, harus rela berangkat pada tahun berikutnya.
"Dengan catatan, kuota kita tetap 100 persen. Kalau ke depan kuota lebih besar, itu lebih bagus, bisa membantu mengurangi jumlah CJH yang antre," kata Hasbullah.
Hasbullah mengaku, seluruh CJH asal Kepulauan Meranti telah mendapat kabar akan hal pembatalan ini. Sebab, semua CJH telah dimasukkan dalam grup WhatsApp (WAG), dan info pembatalan sudah disampaikan di WAG. "Sudah saya sampaikan, semua CJH sudah mengetahuinya," cakap Hasullah.
Sementara itu, bagi CJH yang hendak mengambil kembali biaya pelunasan, dipersilahkan. Namun, nantinya mereka yang mengambil biaya penulasan haji ini tidak akan menerima dana bagi hasil. "Biaya pelunasan sebesar Rp 7 jutaan itu boleh diambil. Tapi CJH tak ada yang mau mengambilnya," beber Hasbullah.
Hasbullah meminta seluruh CJH asal Kepulauan Meranti untuk bertawakkal dengan kondisi wabah seperti sekarang ini. "Kita ini bagian yang harus ikut andil, selesai atau tidak wabah Covid-19 nantinya. Bertawakkal saja, sebab ini murni panggilan Allah SWT, hanya orang-orang yang dipanggil yang akan sampai ke tanah suci Makkah," kata Hasbullah.
Menurut Hasbullah, pembatalan keberangkatan haji oleh pemerintah Indonesia disebabkan sampai saat ini pemerintah Arab Saudi sama sekali belum memberikan kepastian perihal penyelenggaraan haji. Selain itu, rilis yang dikeluarkan, kabarnya kuota haji tahun ini hanya dibuka untuk 60.000 CJH dengan rincian 15.000 CJH (dalam) dan 45.000 dari luar.
"Kuota 45.000 itu, belum ada kepastian juga berapa orang dari Indonesia," ujarnya.
"Pembatalan ini tidak ada kaitan dengan hutang Indonesia sebagaimana yang beredar di Medsos, itu info hoax. Persiapan dalam negeri sudah semua, kita siap berangkat. Hanya saja sampai saat ini memang belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi," kata Hasbullah di akhir bincang-bincang dengan CAKAPLAH.com.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Kabupaten Kepulauan Meranti |