Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji
|
Pekanbaru (CAKAPLAH) - Keputusan Pemerintah RI membatalkan keberangkatan jemaah haji Indonesia tahun 2021 diwarnai banyak sekali berita bohong atau hoax yang menyerang Menteri Agama RI, H Yaqut Cholil Qoumas dan Presiden RI, Jokowi.
Beberapa hoaks yang beredar misalnya membandingkan Indonesia dengan Malaysia yang mendapat tambahan kuota 10.000 jamaah. Adalagi hoaks soal dana haji dipakai untuk proyek infrastruktur dan lain-lain.
Menanggapi hal itu, Ketua PW GP Ansor Riau Purwaji, mengatakan agar jangan ada pihak yang sengaja menyebar hoaks terkait ibadah haji dengan tujuan mendiskreditkan pemerintah.
"Mereka yang sengaja menyebar hoaks terkait ibadah haji dengan niat menyerang pemerintah itu jahat sekali. Apalagi ini sangat sensitif bagi ummat Islam. Pelakunya benar-benar tidak mencerminkan sikap seorang muslim," kata Purwaji, Sabtu (5/6/2021).
Ketua Ansor berusia 39 tahun itu menegaskan urusan ibadah haji tahun 2021 ini sudah diikhtiarkan lahir bathin oleh pemerintah tapi karena situasi pandemi covid 19 yang semakin tidak menentu maka keputusan pembatalan terpaksa harus diambil.
Pemerintah jelas memikirkan kesehatan dan keselamatan jamaah, rakyat Indonesia sehingga tidak akan gegabah memaksakan keberangkatan ke tanah suci.
"Semua kementerian terkait, baik Kementerian Agama, luar negeri, kesehatan, semua sudah berupaya maksimal dan mempersiapkan skenario terbaik utk keberangkatan, tapi tidak ada satu negara pun yang bisa memaksakan diri dalam situasi pandemi seperti ini." ujarnya.
Purwaji meyakini masyarakat Indonesia sangat memahami keadaan ini, hanya saja ada upaya oknum tertentu menggiring masalah ini untuk urusan politik kebencian.
"Janganlah soal haji ini dipolitisir terus, apalagi dengan menyebar hoaks yang bertujuan membuat gaduh masyarakat. Itu mental penjahat yang berbuat demikian, dosa " tegasnya.***