PEKANBARU (CAKAPLAH) - Klub peserta Liga 2 Indonesia, Tiga Naga menolak regulasi kompetisi Liga 2 tahun 2021 jika menggunakan sistem pembagian grup.
Jika dengan menggunakan sistem grub tanpa adanya home-away, maka setiap tim pada babak penyisihan hanya akan memainkan laga tidak lebih dari 10 pertandingan. Dan jika tidak lolos penyisihan grup, tim yang tersingkir tidak lagi akan bermain.
Karena jika hanya memainkan 10 laga dalam satu musim, maka ini tidaklah baik bagi setiap tim sepakbola dan juga khususnya para pemain.
"Kami minta tolonglah diberi skema yang fair play," kata Manager Tiga Naga, Hidayat, Senin (7/6/2021).
Tiga Naga sendiri notabene adalah tim yang membina para pemain muda, terlebih lagi saat ini Tiga Naga juga salah satu akademi sepakbola terbaik di Indonesia. Dari itu Tiga Naga menilai jika hanya memainkan 10 laga dalam satu musim itu adalah sebuah kemunduran bagi dunia persepakbolaan Indonesia.
"Kita maunya setiap tahun ini banyak pertandingan, seperti biasa 22 pertandingan. Jika regulasi seperti ini kami gagal mengembangkan bibit-bibit pemain muda, tujuan kita untuk ikut liga inikan mengembangkan pemain muda agar Timnas Indonesia lebih kuat lagi," jelasnya.
Lanjut pria yang akrab disapa Daday ini, Tiga Naga menginginkan kebijakan yang lebih masuk akal dari PSSI serta PT LIB selaku operator Liga Indonesia. Tiga Naga merasa sia-sia jika dengan persiapan tim yang hanya satu setengah bulan untuk mengikuti liga yang juga satu setengah bulan.
"Dalam satu tahun masa kompetisi hanya 3 bulan, seharusnya 9 bulan. Bagaimana orang-orang yang mencari makan dari sepakbola untuk menafkahi keluarganya," tutupnya.***
Penulis | : | Herianto Wibowo |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Olahraga, Kota Pekanbaru |