Golkar.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Buntut dari kisruh di tubuh Golkar Siak belum usai, kali ini Kader Senior Golkar Riau, Endang Sukarelawan, yang merupakan mantan ketua DPD II Golkar Siak angkat bicara terkait statement Kepala Bapilu Golkar Riau, Zulfan Heri.
"Statemen saudaraku Zulfan Heri sebagai pengurus DPD Partau Golkar Riau, sama saja dengan DPD Golkar Riau dan DPD Golkar Siak sedang mempertontonkan melaksanakan Politik balas dendam Pilgubri yang telah berlalu. Sudahlah, semua orang sudah tahu itu, tak perlu dibungkus - bungkus lagi. Kalau sampai terjadi pengusulan pelengseran H Azmi sebagai ketua DPRD Siak ke DPP Partai Golkar, sama saja dengan mempermalukan Kepemimpinan Pak Syamsuar sebagai ketua DPD Golkar Riau," tegas Endang Sukarelawan kepada CAKAPLAH.com, Rabu (9/6/2021)
H Azmi, menurut Endang, adalah kader militan partai Golkar, kader yang dibesarkan dan dididik untuk setia dan loyal pada keputusan partai. Begitu pelajaran yang ditanamkan pada diri kader Partai.
"Azmi ini dia menunjukkan loyalitas partainya pada saat Pilgunri kemarin, dengan tetap setia dan loyal pada keputusan DPP Partai Golkar yang mengusung ketua DPD Partai Golkar Riau saat itu Pak Andi Rachman. Kok orang yang loyal dan setia dengan partai malah digusur jabatannya, hanya lantaran calon yang diusung DPP Partai Golkar itu kalah dan dimenangkan oleh Pak Syamsuar yang saat ini Gubernur Riau dan menjadi ketua Partai Golkar Riau?," kata Endang.
"Kasihan lihat kader partai yang setia dan loyal pada partai, tidak ada jaminan oleh partai ini, sia - sia diklat diadakan ber kali- kali. Saya yang aktif di Partai Golkar ini sejak zamannya Pak Sudarmono dan Pak Harmoko jadi Ketua Umum Partai Golkar, sangat sedih melihat kondisi partai ini. sudah terbalik - balik pelajarannya," cakapnya lagi.
Dalam catatan Endang, ia menilai, justru Zulfan Heri dan beberapa kawan di sekelilingnya termasuk Ketua DPD Golkar Siak saat ini adalah kader yang tak setia pada keputusan DPP Partai Golkar saat itu. Hanya nasib saja calon yang diusungnya yakni Syamsuar menang. Endang malah merasa kasihan kepada Syamsuar sebagai Ketua Partai, dikelilingi sebagian orang-orang yang sesungguhnya tercatat tidak setia pada keputusan partai saat itu.
"Kalaulah karena kesetiaan itu H Azmi akan jatuh dari jabatannya sebagai Ketua DPRD Siak, ini akan jadi catatan sejarah kelam buat Kader Golkar. Paling tidak kisruh Partai Golkar Siak yang ujungnya akan diusulkan pengggantian kepemimpinan ketua DPRD Siak itu, dapat menimbulkan luka batin bagi Azmi dan para kader pengikutnya yang panjang. Dalam posisi terzalimi itu, Insya Allah akan berlaku hukum karma kelak. Hari ini kita menzolimi orang, pada gilirannya akan sampai ke diri kita," tegasnya.
Endang mengatakan, dirinya dalam posisi sebagai keluarga dan orang yang ikut membina Azmi dimana Syamsuar juga ikut membina Azmi, sudah menghubungi dan menyampaikan kepada Azmi, untuk tetap sabar dan berserah diri pada Sang Khaliq.
"Kalau lah sudah waktunya dicopot ya akan berakhir, tapi kalau takdir Allah berkehendak lain, ya tidak satupun yang bisa mengganggu dan menghalanginya. Jabatan itu hanya amanah saja, semua sudah diatur dan tertulis perjalanan hidup kita. Begitu nasehat saya pada Azmi," katanya lagi.
"Pesan saya buat para sahabat yang saat ini sedang berkuasa di Partai Golkar, jangan membuat permusuhan dengan orang, apalagi dengan kader dan teman sendiri. Rangkul lah semua orang sebanyak banyaknya tanpa terkecuali, apalagi kader yang telah terdidik dengan ilmu pengkaderan sendiri. Karena pada dasarnya setiap kader akan ada gunanya.
Semoga Partai Golkar semakin jaya," tukasnya.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Politik, Riau, Kabupaten Siak |