PEKANBARU (CAKAPLAH) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengatakan untuk menangani pandemi Covid-19 di Riau tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi semua pihak harus terlibat, termasuk para dai atau pendakwah.
Hal itu disampaikan Gubri saat membuka kegiatan gerakan penanggulangan Covid-19 melalui fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang diselenggarakan MUI Provinsi Riau di Aryaduta Hotel Pekanbaru, Rabu (16/6/2021).
"Sekarang bagaimana kita memberikan pemahaman kepada masyarakat agar satu persepsi terkait Covid-19 ini, dan sama-sama berupaya untuk mencegahnya," katanya.
Sebab menurutnya, jika hanya pemerintah yang berbicara terkait pandemi ini banyak masyarakat yang tidak merespon. Karenanya peran ustaz sangat diharapkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat.
"Kalau akademisi dan ustaz yang berbicara tentang Covid-19 banyak orang yang percaya dan berpengaruh masyarakat. Makanya perlu edukasi kepada masyarakat tentang apa yang sebenarnya terjadi saat ini, baik melalui dukungan dari para ustaz, ulama, kyai dan para akademisi," ujarnya.
"Padahal saya sudah pernah terkena Covid-19, tapi masih ada juga orang yang tidak percaya adanya Covid-19 ini. Inilah yang perlu pemahaman kita semua agar nanti semua masyarakat percaya bahwa penyakit ini memang ada," sambungnya.
Sementara tugas pemerintah, lanjut Syamsuar, bagaimana menyampaikan penyuluhan tentang pentingnya pakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Kemudian memperkuat dan melaksanakan 3T (Tracing, Testing dan Treatment).
Tak hanya itu, Gubri juga mengharapkan agar semua pihak termasuk ustaz, ulama dan akademisi melakukan sosialisasi vaksinasi Covid-19. Hal ini sebagai salah satu ikhtiar bersama untuk menanggulangi wabah pandemi Covid-19 di Bumi Lancang Kuning.
"Tentunya kita harapkan juga imbauan para ulama, ustaz yang setiap waktu, setiap pengajian di masjid untuk mengingatkan masyarakat terkait Covid-19," tutupnya.
Sementara itu, Ketua MUI Provinsi Riau, Prof Ilyas Husti mengatakan, kalangan ulama dan mubalig siap untuk membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya menjalankan protokol kesehatan. Sebab hingga saat ini diakuinya masih banyak masyarakat yang tidak percaya dengan adanya virus Covid-19 ini.
"Sikap masyarakat yang tidak peduli ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk menyadarkannya, bahkan tidak hanya masyarakat, ada juga ustaz dan mubalig yang tidak sependapat dengan kita, mereka ada yang menyebut pandemi ini adalah fitnah, persamaan persepsi inilah yang harus kita bangun," katanya.
Untuk itu, Ilyas mengingatkan kepada seluruh masyarakat Riau, termasuk para ulama dan mubalig bahwa kondisi pandemi Covid-19 di Riau cukup mengkhawatirkan.
"Kita melihat Covid-19 cukup mengkhawatirkan, tidak hanya secara nasional, tapi juga secara lokal di Riau juga cukup mengkhawatirkan, apalagi sikap masyarakat tak lagi peduli. Padahal setiap jam selalu ada sirene ambulance, yang membawa pasien Covid-19," cakapnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |