PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akan mendorong Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) untuk mendapat sertifikasi SNI dari Badan Standarisasi Nasional (BSI).
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop-UKM) Riau, Asrizal mengatakan, saat ini sudah ada enam UKM dan IKM di Riau yang naik klas karena mendapat sertifikat Standarisasi Nasional Indonesi (SNI) dari BSN.
Keenam UKM dan IKM itu diantaranya Industri Kecil dan Menengah Air Minum Dalam Kemasan (IKM-AMDK) Sikumbang, Kampar. Kemudian CV Satu Wahana Jaya Sentosa (Bakso Ikan Sanaya), dan UD Puti Buana (Rendang Daging Sapi).
Terbaru IKM yang menerim sertifikat SNI adalah IKM Rumbio Jaya Steel Produk Alsintan (Dodos dan Egrek), IKM Madu Wilbi dan IKM Mutiara Madu Kuansing.
"Kita sekarang sedang merintis ikan patin salai atau ikan asap, dan akan kita angkat supaya ikan patin salai ini bisa di SNI-kan," kata Asrizal kepada CAKAPLAH.com, Ahad (20/6/2021).
Menurutnya, ikan patin salai di Kabupaten Kampar ini punya potensi yang besar. Dimana pangsa pasarnya sampai ke Malaysia.
"Ikan patin salai ini sangat punya peluang kedepan. Saya sudah bicara dengan kepala Kantor Layanan Teknis (KLT) BSN di Pekanbaru untuk meninjau langsung proses pembuatan ikan patin salai ini di XIII Koto Kampar, Kampar ini," terangnya.
Selain ikan patin salai, lanjut Asrizal, pihaknya juga akan medorong sagu di Kabupaten Kepulauan Meranti naik klas, agar bisa bersertifikasi SNI.
"Sagu ini juga memiliki potensi cukup besar di Kepulauan Meranti. Ini kita dorong bagaimana sagu tidak hanya diproduksi basah, tapi juga menjadi tepung sagu," tukasnya.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Pemerintahan, Riau |