Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Foto: DPR
|
(CAKAPLAH) - Wakil Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Nashim Khan menegaskan, bahwa partainya menolak wacana masa jabatan presiden menjadi tiga periode. PKB, saat ini, taat pada konstitusi yang ada, yaitu masa jabatan presiden maksimal dua periode.
"PKB ini partai yang taat konstitusi, di UUD kan jelas masa jabatan presiden hanya dua periode. Pak Jokowi juga sangat taat konstitusi, beliau dengan tegas menolak memperpanjang jabatan," ujar Nashim di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (21/6).
Ditanya soal pemilihan presiden (Pilpres) 2024, dia justru mengusulkan, duet Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di yakin, pasangan tersebut berpeluang menang, khususnya pada pemilih Muslim.
"Kalau ditanya Pilpres 2024, cocoknya ya Cak Imin-Bang Anies. Saatnya bersatu untuk umat," ujar Nashim.
Jika pasangan Cak Imin-Anies terealisasi dan menang di Pilpres 2024, dia yakin keduanya mampu menjadikan Indonesia sebagai negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Apalagi, dalam beberapa survei terakhir, kedua orang tersebut memiliki elektabilitas yang baik.
"Dalam beberapa survei selalu masuk lima besar nasional, akar rumputnya nyata, solid dan kelompok pemilihnya berbeda. Mereka jadi bisa saling melengkapi," ujar anggota Komisi VI itu.
Pasangan Cak Imin-Anies disebutnya sebagai figur muda yang dapat diterima semua kalangan. Mulai dari kelompok religius, nasionalis, senior, masyarakat pedesaan dan perkotaan, hingga pelaku usaha dan pekerja.
Cak Imin juga dipandang sebagai representasi politik kelompok Nahdatul Ulama (NU). Di mana menurutnya, warga NU baik yang struktural atau kultural pasti akan memberikan amanah suaranya ke tokoh yang dianggap sebagai representasi NU.
"Kami yakin pasangan ini bisa menyatukan suara umat dan bangsa. Insya Allah rakyat solid mendukung Cak Imin-Bang Anies," ujar Nashim.
Editor | : | Ali |
Sumber | : | Republika.co.id |
Kategori | : | Politik |