Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, memberikan nasehat kepada Anissa Pohan, istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), atas pernyataannya terkait buzzer dan Islamophobia di Indonesia.
Nasehat itu disampaikan langsung oleh Wakil Katib Syuriyah PWNU DKI Jakarta, Taufik Damas, dengan mengatakan bahwa tidak benar ada di Indonesia ini yang namanya Islamophobia atau anti Islam.
“Nyonya, di Indonesia itu tidak ada Islamophobia. Masjid banyak. Azan bertalu-talu. Pesantren ribuan. Pengajian tidak terhitung. Siaran agama Islam setiap hari ada di TV,” kata Taufik Damas dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (23/6/2021).
Dia mengatakan, jika ada orang yang memprotes terhadap cara pakaian dalam Islam, maka orang itu hanya sekedar mengingatkan budaya asli Indonesia.
“Kalo pun ada kritik soal pakaian, itu sekadar mengingatkan akan budaya Indonesia,” katanya.
Taufik Damas menilai, di Indonesia sudah banyak terkontaminasi dengan budaya luar. Sehingga dikhawatirkan budaya asli Indonesia hilang.
“Kita ini sudah terlalu lama hanyut dalam gelombang budaya luar, dari manapun itu. Kita khawatir jati diri budaya ini hilang jika tidak ada yang mengingatkan. Jadi begitu, Nyonya,” ujar Taufik.
Dia menilai bahwa Istilah Islamphobia adalah produk politisasi Islam. “Menjadikan Islam sekadar alat politik, bukan benar-benar menjalankan ajaran Islam,” pungkasnya.
Sebelumnya, Istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Anissa Pohan diduga menyindir Denny Siregar dan Eko Kuntadhi yang mengaitkan animasi Nussa radikalisme.
Anissa Pohan menilai, para buzzer yang menuding film Nussa dengan narasi radikalisme merupakan Islamophobia. Mantan artis ini heran, padahal mereka juga beragama Islam tapi membenci Islam.
“Kenapa ya buzzer-buzzer itu islamophobia padahal dirinya juga Islam. Film animasi berprestasi untuk anak-anak bernuansa islam dengan nilai-nilai positif aja jadi masalah untuk mereka,” kata Anissa Pohan di akun Twitter-nya, Selasa (22/6/2021).
Padahal kata dia, film Nussa Rara itu menanamkan nilai-nilai positif kepada anak-anak Islam.
“Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. Sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun-racun buzzer,” kata Anissa Pohan.