PEKANBARU (CAKAPLAH) - Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau AKBP Ferry Irawan meminta pengusaha untuk tetap menjaga marwah sebagai pengusaha yang baik serta melaksanakan usaha mencari profit dengan baik dan tidak ada kecurangan.

Hal ini disampaikan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Riau AKBP Ferry Irawan usai menjadi narasumber dalam kegiatan sosialisasi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Elpiji Bersubsidi Tepat Sasaran yang digelar oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) bersama dengan Pertamina, Rabu (23/6/2021) di Pekanbaru.

"Pengusaha dalam melaksanakan usaha mencari profit harus dengan baik. Ada SOP yang harus dilaksanakan mengingat ada barang titipan dari pemerintah yang harus disampaikan ke rakyat. Tentunya itu adalah barang bersubsidi salah satunya adalah BBM dan gas bersubsidi," ujar AKBP Ferry Irawan, Rabu (23/6/2021).

Ia mengatakan hingga akhir Bulan Juni, pihaknya sudah menangani 5 kasus yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan dari masyarakat yang mengambil keuntungan dalam hal BBM bersubsidi. Saat ini seluruhnya masih dalam proses penyelidikan dan sesegera mungkin akan dilimpahkan ke JPU.

"Kita telah menyampaikan kepada rekan-rekan pengusaha agar jika ada informasi-informasi terkait hal tersebut bisa langsung disampaikan kepada kita. Dan tentunya apa yang kita laksanakan tersebut berdasarkan penyelidikan dan tentunya bekerjasama dengan berbagai pihak mulai dari Pertamina, Hiswana Migas dan juga LSM yang terkait ataupun eksis di bidang tersebut," ungkapnya.

Ketua Hiswana Migas Ketua DPC Hiswana Migas Tuah Laksamana Negara menyampaikan dengan kegiatan ini diharapkan dalam menjalankan usahanya, seluruh pengusaha dapat melaksanakan ketentuan yang telah digariskan pemerintah.

"Sehingga kita dapat menyampaikan titipan dari pemerintah ini seperti Elpiji dan BBM bersubsidi tepat sasaran ke masyarakat. Itu yang kami harapkan. Dan tentunya pengawasan kami kepada kawan-kawan semua," ujar Tuah Laksamana Negara, Rabu (23/6/2021).

Pada kesempatan tersebut, Tuah Laksamana Negara juga menyinggung terkait perkembangan Pertashop di Provinsi Riau. Dijelaskan Tuah Laksamana, Pertashop ini adalah program Pertamina. Dan Riau di Riau saat ini sudah mulai ada namun tentunya masih perlu ditambah.

"Saya melihat Pertashop ini adalah sesuatu hal yang baik. Karena di daerah kita inikan masih ada yang titik SPBU nya itu jauh. Itu barangkali yang perlu kita cermati dalam program Pertashop. Saya berharap nanti kolaborasi antara Disperindag, Pertamina dan Hiswana Migas sehingga tujuan dari Pertashop ini benar-benar terasa di masyarakat. Jadi titik-titik yang memang jauh dari SPBU itu dapat terlayani dengan baik," cakapnya.

Dijelaskan Tuah, program Pertashop ini bagus karena memang modal kerjanya tidak terlalu besar dan margin yang diberikan Pertamina cukup tinggi. Sehingga ini merupakan peluang usaha yang diberikan pemerintah lewat Pertamina kepada masyarakat.

"Jadi silahkan ambil peluang ini. Kami mendorong kawan-kawan yang ingin bergabung. Mudah-mudahan dengan adanya ini, susahnya mencari BBM di daerah-daerah yang jauh dari SPBU bisa terjawab oleh Pertashop," sebutnya.

Sementara itu, Area Sales Manager Pertamina Provinsi Riau, Wira Pratama mengatakan setelah mengikuti sosialisasi ini diharapkan pengusaha bisa lebih memperhatikan bisnisnya. Bekerjalah sesuai dengan aturan. Karena jika bekerja sesuai aturan pasti ada keuntungan.

"Harapan kami pengusaha bisa mulai mengecek kembali outlet-outletnya dan kondisi lapangan sehingga bisa berjalan sesuai dengan aturan," ungkapnya.

Dan jika nantinya di lapangan ditemui ada tidak kesesuaian agar segera menginformasikannya. Dan jika tidak bisa dikontrol sendiri, maka harus segera dilaporkan ke aparat terkait agar bisa diambil tindakan.

"Terkait aturan dan kebijakan subsidi, ada uang negara disitu. Jadi bukan tanggungjawab perorangan tapi semua pihak. Jadi masing-masing harus saling mengawasi," pungkasnya.