Gubernur Riau Syamsuar mengikuti acara bakti sosial menjelang HUT Bhayangkara ke-75 di Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Jumat (25/6/2021).
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski fokus mengatasi penyebaran Covid-19 tidak meluas, pemerintah provinsi Riau tidak akan melupakan persoalan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang belakangan ini sudah sering terjadi.
Gubernur Riau Syamsuar mengatakan, saat ini pemeirntah provinsi Riau masih menetapkan status siaga darurat Karhutla hingga 31 Oktober 2021. Karena itu, pemerintah dan TNI/Polri juga fokus mencegah Karhutla agar tidak terjadi lagi di Bumi Melayu.
Hal tersebut disampaikan oleh Syamsuar saat mengikuti acara bakti sosial menjelang HUT Bhayangkara ke-75 di Mapolda Riau, Jalan Pattimura, Pekanbaru, Jumat (25/6/2021).
"Saat ini provinsi Riau juga akan dihadapi oleh musim kemarau. Kami mohon juga dukungan terhadap TNI/Polri untuk mencegah dan mengantisipasi Karhutla di Riau," ucap Syamsuar.
Syamsuar juga menuturkan bahwa terjadi tren peningkatan panas di beberapa wilayah provinsi Riau.
"Apalagi bapak Kapolri juga mengingatkan kita bahwa perkiraan musim kemarau di Riau itu bulan Juli. Karena itulah kami mohon bantuan TNI/Polri untuk mengantisipasi Karhutla," ungkapnya.
"Disamping tugas kita penanganan Covid-19, kita juga tidak mengharapkan terjadinya Karhutla seperti masa lalu. Tentu Karhutla ini tidak kita harapkan, semoga dengan selalu bekerjasama kita bisa menangani persoalan dan masalah di Provinsi Riau dengan sebaik-baiknya," pungkasnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Pemerintahan, Lingkungan, Riau |