Ilustrasi Ekspor Impor.
|
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada periode Januari-Mei 2021, ekspor non migas ke sepuluh negara tujuan utama memberikan kontribusi sebesar 68,10 persen terhadap total nilai ekspor non migas Riau.
"Dari sepuluh negara tujuan utama, lima diantaranya memberikan kontribusi terbesar. Tiongkok menjadi negara yang paling banyak memberikan kontribusi," ujar Kepala BPS Riau, Misfaruddin, Senin (28/6/2021).
Ia merincikan adapun 5 negara yang memberikan kontribusi terbesar adalah Tiongkok US$ 1,39 miliar (19,90 persen), selanjutnya India US$ 904,23 juta (12,96 persen), Malaysia US$ 425,84 juta (6,10 persen), Belanda US$ 385,54 juta (5,53 persen), dan Pakistan US$ 311,85 juta (4,47 persen).
"Adapun kontribusi kelimanya mencapai 48,97 persen sedangkan lima negara lainnya memberikan kontribusi sebesar 19,13 persen," Cakapnya.
Lanjut Misfaruddin, dari 10 negara terbesar tujuan ekspor non migas bulan Mei 2021 dibanding bulan April 2021, sebanyak 6 negara mengalami kenaikan dan 4 negara mengalami penurunan.
"Kenaikan terbesar terjadi pada ekspor ke negara Amerika Serikat sebesar US$ 72,02 juta, Spanyol US$ 44,40 juta, dan Malaysia US$ 41,58 juta. Sedangkan penurunan ekspor terbesar terjadi ke negara Tiongkok US$ 54,63 juta, Bangladesh US$ 51,66 juta, dan Vietnam US$ 28,61 juta," ungkapnya.
Sementara itu, untuk ekspor non migas mengalami kenaikan sebesar 39,87 persen. Kenaikan ini disebabkan oleh naiknya ekspor industri sebesar 40,23 persen, dan ekspor pertanian sebesar 13,25 persen, dibanding periode yang sama tahun 2020.
"Dilihat dari kontribusinya terhadap total nilai ekspor pada Januari-Mei 2021, ekspor non migas memberikan kontribusi sebesar 89,17 persen, sedangkan ekspor migas 10,83 persen. Besarnya peranan sektor non migas didukung oleh peran sektor industri sebesar 88,21 persen," pungkasnya.