Inhu (CAKAPLAH) - Muhamad Imron (51) pelaku usaha agrowisata Melon Madu di Desa Kuala Gading, Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), telah membuktikan bahwa bidang yang digelutinya adalah salah satu usaha yang sangat menjanjikan di era pandemi Covid-19 saat ini.
Dengan membudidayakan melon madu di lahan seluas 2.500 M2 ia berhasil meraup keuntungan hingga Rp70 juta dalam satu rotasi panen.
"Perkiraan hasil produksi mencapai 3,5 ton dalam jangka waktu dua bulan, jika diuangkan mencapai Rp70 juta," ujarnya, kepada CAKAPLAH.COM, Kamis (1/7/2021).
Imron mengemas budidaya melon dengan konsep agrowisata. Artinya pengunjung yang datang bebas masuk tanpa pungutan biaya namun jika ingin membeli buah melon barulah pengunjung membayar dengan harga Rp20 ribu per Kilogram.
"Sengaja kita buat konsep seperti ini, agar siapapun bebas masuk dengan gratis," tambahnya.
Ia juga menjelaskan motovasi awal dalam budidaya melon madu adalah untuk mencari kesibukan di era pandemi Covid-19, serta ingin mengajarkan generasi muda untuk mau bertani dan memanfaatkan perkarangan tidur yang tidak dikelola.
"Sekarang anak-anak muda sudah banyak yang malu untuk bertani, padahal zaman sekarang kan bertani tidak harus mencangkul dan mengelola secara tradisional seperti dulu, bisa dikelola dengan cara modren," terangnya.
Wisata Melon ini dibuka untuk umum pada 27 Juni 2021 lalu, hingga saat ini masih banyak masyarakat yang berkunjung terutama pagi dan sore hari, baik itu untuk membeli, rasa penasaran atau bahkan hanya untuk hiburan semata.
"Pengunjung diperkirakan 500 orang per harinya," ucapnya.
Untuk mengembangkan agrowisata ini, Imron juga sudah membentuk kelompok tani Bina Nusantara yang beranggotakan 15 orang, yang nantinya bisa mengembangkan budidaya dengan skala besar di Desa Kuala Gading.***
Penulis | : | Musaher |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serba Serbi, Kabupaten Indragiri Hulu |