Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin.
|
JAKARTA (CAKAPLAH) - Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendukung sikap dan pergerakan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan BEM se-Indonesia dalam mengkritisi Presiden Joko Widodo dengan julukan 'The King of Lip Service'.
PA 212 juga mendukung menurunkan Jokowi dari jabatan Presiden yang dinilai sesuai keinginan rakyat. Sesuai ketentuan pada TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001 yang mengijinkan seorang Presiden untuk dimundurkan jika tidak bisa dipercaya rakyat lagi.
"PA 212 mendukung langkah BEM UI dan BEM se-Indonesia untuk menurunkan Jokowi sesuai keinginan rakyat dan konstitusi, dan perlu diketahui sesuai TAP MPR Nomor 6 Tahun 2001 presiden sudah tidak dipercaya rakyat wajib mundur," ujar Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin, dalam keterangannya kepada CAKAPLAH.com, Jumat (2/7/2021).
Ditegaskannya, alasan PA 212 untuk mendukung gerakan pelengseran Presiden Jokowi itu karena Jokowi dianggap kerap mengumbar janji manis tapi tidak direalisasikan.
"Sampai saat ini bukti dari kinerjanya hanya janji-janji belaka, bahkan diduga untuk menutupi janji yang tidak ditepati dengan janji lagi," tegasnya.
Selain itu, Novel juga mengungkit pernyataan Jokowi pada 20018 lalu yang menyebut anak-anaknya belum tertarik masuk dunia politik. Namun pada 2020, putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengikuti Pilkada Solo dan terpilih menjadi Walikota.
Tak cukup sampai di situ, Novel pun mempersoalkan gelaran Pilkada 2020 di tengah pandemi Covid-19 hingga kerumunan pendukung Gibran yang melanggar protokol kesehatan (prokes) saat Pilkada Solo.
"Seperti ekonomi dikatakan meroket dan meroket. Juga dikatakan anaknya tidak berpolitik praktis malah nyatanya dengan menghalalkan segala cara, bahkan Pilkada maut tetap digelar, bahkan sampai sampai menantang prokes dengan selebrasi kemenangan di Solo. Padahal sampai saat ini pandemi terus bergejolak," ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, baru-baru BEM UI di akun Twitter resmi mereka mengunggah poster bertuliskan ‘Jokowi: The King of Lip Service’.
Julukan tersebut diberikan kepada Presiden Jokowi karena BEM UI menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu sering mengobral janji manis yang kerap tidak direalisasikan.
Penulis | : | Edison |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Nasional |